Menu

Harga Emas Merosot Akibat Penguatan Ekuitas

Nadia Sabila

Penguatan Indeks S&P menandai naiknya minat risiko pasar sehingga harga emas tertekan. Namun, emas masih bullish dalam jangka panjang.

Seputarforex - Harga emas anjlok di sesi perdagangan Selasa (26/Oktober) malam akibat menghijaunya ekuitas di Wall Street. Sentimen risiko yang merebak menekan XAU/USD turun 0.97% ke $1789.61. Padahal di sesi sebelumnya, harga emas sempat tembus ke kisaran $1807.

Harga emas spot merosot lebih dari 1% ke $1789.84 per ounce , sementara harga emas futures di Comex New York tergelincir 0.8% ke $1792.30 per ounce.

"Penguatan melebihi ekspektasi yang terjadi dalam ekuitas dengan begitu banyak penghasilan yang diperoleh korporasi, memudarkan harga emas pagi ini," tutur Bob Habekorn, analis dari RJO Futures.

Indeks S&P mencetak rekor tertinggi begitu Facebook merilis laporan kuartalannya. Perusahaan berbasis teknologi tersebut menambahkan $50 juta ke program buyback sahamnya, sehingga mengerek saham sekitar 2%. Pasar bahkan mengabaikan laporan kebocoran dokumen Facebook dan lebih memilih untuk fokus pada laporan kuartalan tersebut.

Menurut Haberkorn, tekanan pada harga emas tampak cukup dalam karena sebagian besar trader mengambil untung dari kenaikan harga emas belakangan ini. Mereka menggunakan profit tersebut untuk memborong ekuitas. Akibatnya, harga emas anjlok di tengah penguatan saham.

 

Bias Emas Masih Bullish Terdukung Isu Inflasi

Kendati demikian, harga emas telah menghimpun kenaikan 2.5% dalam lima sesi perdagangan terakhir. Kekhawatiran akan risiko hiperinflasi dan ketidakpastian terkait kebijakan bank-bank sentral untuk mengatasi masalah tersebut menjadi penopang harga emas sejauh ini. Penguatan Dolar AS dalam beberapa sesi terakhir pun diprediksi tak akan terlalu berpengaruh bagi bullish emas.

"Meskipun Dolar AS menguat, yield obligasi menguat di waktu tertentu, dan pasar saham menghijau, emas masih bisa bertahan di atas level psikologis penting $1800 per troy ounce," tulis analis Commerzbank Daniel Briesemann. Ia menambahkan bahwa emas akan menemukan dukungan dari perdebatan mengenai inflasi yang sedang berlangsung.

Kenaikan suku bunga The Fed yang masih jauh juga menjadi alasan bagi trader untuk menjadikan emas sebagai aset pilihan. Dalam pernyataannya akhir pekan lalu, Ketua The Fed Jerome Powell menegaskan bahwa pihaknya akan segera melakukan tapering stimulus, tetapi belum merasa perlu menaikkan suku bunga dalam waktu dekat.


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE