Harga Emas Merosot Akibat Pernyataan Hawkish The Fed |
Pasca pengumuman FOMC, ketua The Fed Jerome Powell kembali mengisyaratkan kenaikan suku bunga. Harga emas jeblok merespon pernyataan tersebut.
Seputarforex - Harga emas jatuh di sesi perdagangan Kamis (21/September) malam. Emas spot turun 0.3% ke $1923.69 per ounce, dan emas futures merosot 1.2% ke $1943.70. Grafik XAU/USD berikut juga menunjukkan penurunan harga emas sebesar 0.57% ke $1919.74.
Penurunan harga emas terjadi sejak pengumuman kebijakan moneter The Fed. Walaupun suku bunga tidak diubah pada kisaran 5.25%-5.50%, pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell yang bernada hawkish melambungkan Dolar AS dan menekan emas.
"Kami bersiap untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut jika diperlukan dan kami tetap menahan kebijakan pada level terbatas sampai kami percaya diri kalau inflasi memang terus bergerak melandai menuju sasaran kami," ujar Ketua The Fed Jerome Powell setelah rapat FOMC, dikutip dari CNBC International.
Emas Awasi Potensi Soft Landing Ekonomi AS
Pernyataan Powell menggarisbawahi keyakinan bank sentral terhadap kebijakan hawkish yang diterapkannya selama ini. Pasalnya, suku bunga tinggi berhasil menurunkan inflasi tanpa merusak perekonomian atau menyebabkan hilangnya lapangan kerja dalam jumlah besar.
Hal semacam itu dikenal pula dengan istilah soft landing, yang secara garis besar merupakan upaya bank sentral menghentikan inflasi tinggi dengan kebijakan ketat tanpa menyebabkan perlambatan ekonomi yang parah.
Menurut analis Ryan McKay dari TD Securities, momentum penurunan emas terjadi karena ekspektasi soft landing dari pernyataan Powell mendukung narasi untuk suku bunga tinggi dalam jangka waktu lebih lama. "Tekanan lebih lanjut (pada harga emas) juga bisa datang dari dana sistematis yang beralih ke posisi net short selama beberapa hari ke depan," imbuh McKay.
Kendati demikian, emas masih cukup aman di atas level psikologis $1900 untuk saat ini. Ole Hansen dari Saxo Bank mengungkapkan jika para investor akan mencari "perlindungan" apabila dalam beberapa bulan ke depan The Fed ternyata gagal melakukan soft landing.