Menu

Harga Emas Mulai Melandai, Investor Amati Pergerakan Dolar AS

Utari

Harga emas mulai melandai karena adanya investor yang masih berfokus pada mata uang dolar AS. Selain itu, investor juga memberikan perhatian mereka pada data pasar ketenagakerjaan AS.

Harga emas mulai melandai pada sesi perdagangan Asia hari Kamis hari ini (11/08) seiring dengan sebagian investor yang masih berfokus terhadap pergerakan level harga mata uang dolar AS. Saat berita ini diturunkan, XAU/USD diperdagangkan di kisaran level harga 1,343 dolar AS.

 

Sementara itu, pada Comex New York Mercantile Exchange, harga emas futures untuk pengiriman bulan Desember mengalami penurunan sebesar 0.16 persen menjadi 1,349 dolar AS per troy ons. Sedangkan harga perak futures untuk pengiriman bulan September turun sebesar 0.20 persen ke level harga 20.13 dolar AS per troy ons dan harga tembaga futures untuk pengiriman bulan September menjadi ke 2.178 dolar AS per pound, naik tipis sebesar 0.35 persen.

Harga Emas Naik Tipis Ditengah-Tengah Pelemahan Dolar AS

Selama sesi perdagangan hari Rabu kemarin, harga emas merangkak naik ke 1,363 dolar AS seiring dengan mata uang dolar AS yang menurun tajam terhadap beberapa mata uang mayor lain. Dalam sesi perdagangan kemarin, dolar AS melemah hampir 0.7 persen terhadap mata uang Yen setelah laporan pesanan mesin di Jepang meningkat sebesar 8.3 persen di bulan Juli.

Hal tersebut menyebabkan dorongan terhadap harga emas untuk meningkat, sehingga harga emas kemarin ditutup tinggi untuk ketiga kalinya dalam lima sesi. Dengan adanya kenaikan harga tersebut, emas berada di level yang hampir mendekati level tertingginya selama 28 bulan yakni di level 1,374 dolar AS.

Investor Amati Perkembangan Data Ketenagakerjaan AS

Hingga kini, sebagian besar investor masih berlanjut untuk mengamati data dari pasar ketenagakerjaan AS untuk mengetahui kekuatan pasar tenaga kerja di AS, mengingat laporan data NFP beberapa waktu lalu yang menunjukkan kenaikan signifikan. Pada hari Rabu kemarin, Departemen Ketenagakerjaan AS melaporkan bahwa data pembukaan lapangan pekerjaan baru untuk bulan Juni di AS melebihi ekspektasi analis yakni naik sebesar 2.0 persen menjadi 5.624 juta dari sebelumnya 5.514 juta.

Selain itu, survei oleh Departemen Ketenagakerjaan AS yaitu JOLTS (Job Openings and Labor Turnover Survey) menunjukkan ada sekitar 5.1 juta perekrutan kerja di bulan Juni, menanjak sebesar 1.7 persen. Kenaikan pada pembukaan lapangan kerja di AS disebabkan oleh adanya kenaikan lowongan pekerjaan di sektor manufaktur produk tahan lama.

Disamping hal itu, selama beberapa minggu terakhir, para pembuat kebijakan di FOMC telah mengindikasikan bahwa kenaikan tingkat suku bunga pada bulan September bisa jadi terjadi apabila pasar ketenagakerjaan AS berlanjut untuk membaik dan pergerakan tingkat inflasi mendekati target the Fed yaitu di dua persen.

Seperti yang sudah diketahui, setiap kenaikan tingkat suku bunga AS oleh the Fed tahun ini akan menyebabkan harga emas cenderung bearish (menurun). Bahkan, logam mulia emas juga harus bersaing ketat dengan aset berimbal balik bunga.


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE