Menu

Harga Emas Naik 2 Persen Setelah Trump Bicara Soal Tarif China

Nadia Sabila

Harga emas menguat setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan akan naikkan tarif 10% terhadap barang impor dari China senilai $300 miliar per September depan.

Seputarforex.com - Harga emas stabil di level tinggi setelah sempat melonjak hingga lebih dari 2 persen. Saat berita ini ditulis pada Jumat (02/Agustus) malam, XAU/USD diperdagangkan di 1,445.66, melanjutkan kenaikan 2.33 persen dari Low 1,400.6 di sesi perdagangan sebelumnya. Level XAU/USD saat ini kembali ke level tinggi yang terakhir tercapai pada tanggal 19 Juli.

 

Trump Umumkan Rencana Kenaikan Tarif Impor Lagi

Kenaikan pesat harga emas terjadi setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa ia akan menetapkan tarif 10% terhadap barang impor dari China senilai $300 miliar mulai September depan, apabila negosiasi perdagangan kedua negara tak juga membuahkan kesepakatan.

Siasat Trump tersebut membuat probabilitas Rate Cut The Fed kembali terbuka, setelah penurunan suku bunga pada tanggal 01 Agustus kemarin. Dolar AS pun melemah, dan makin merosot setelah angka NFP AS untuk bulan Juli 2019 dilaporkan melambat malam ini. Emas mengambil kesempatan ini untuk panen bullish.

 

Emas Didukung Pelonggaran Moneter

Harga emas spot sempat melonjak sampai 2 persen setelah komentar Trump. Namun pada pukul 14:59 GMT, harga emas spot mulai stabil dengan kenaikan tipis 0.1 persen ke $1,446.63 per ounce. Sementara itu, harga emas futures di Comex New York naik 1.9 persen ke $1,459 per troy ounce.

Edward Meir, analis dari INTL FCStone, berkomentar bahwa saat ini emas terdukung oleh kebijakan bank-bank sentral mayor yang berbondong-bondong menurunkan suku bunga, dimana salah satu alasannya adalah gara-gara kemerosotan ekonomi makro.

"Satu hal yang dapat sedikit menghalangi penguatan harga emas adalah menguatnya Dolar AS. Namun, dengan Dolar AS yang melemah malam ini, maka ruang bagi emas untuk naik pun terbuka lebar," ujar Meir.


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE