Menu

Harga Emas Naik, Daya Tarik Safe Haven Dolar Memudar

N Sabila

Melemahnya ekuitas AS membuat safe haven Dolar AS menjadi kurang menarik. Para investor pun beralih ke emas sehingga harganya naik.

Seputarforex.com - Harga emas naik tipis di sesi perdagangan Rabu (24/Okt) siang ini, setelah menyentuh level puncak tertinggi dalam tiga bulan terakhir di sesi sebelumnya. Seperti yang dialami oleh Yen dan Franc, harga emas menuai penguatan secara tak langsung dari melemahnya pasar ekuitas AS. Di samping itu, ada pula dukungan dari gejolak geopolitik global, antara lain anggaran Italia, tensi perdagangan, dan pembunuhan Jamal Khashoggi.

 

Lemahnya Ekuitas AS Menaikkan Harga Emas

Dolar AS melemah karena saham-saham AS juga kembali turun hari ini. Indeks Dow Jones Industrial Average dan S&P 500 jatuh karena kekhawatiran terhadap menurunnya pendapatan perusahaan-perusahaan AS akibat penerapan bea impor.

Akibatnya, walaupun Dolar AS juga merupakan safe haven, tetapi dalam kondisi ini, nilai keamanannya dianggap kurang tinggi jika dibandingkan dengan emas. Oleh karena itu, harga emas pun menguat.

"Melemahnya ekuitas AS akan menetralisir daya tarik safe haven Dolar AS, dan mengalihkan perannya ke emas," kata Stephen Innes, analis dari OANDA Singapura."Sentimen saat ini adalah penghindaran risiko. Bedanya (dengan aksi penghindaran risiko sebelumnya), saat ini Dolar AS tidak memiliki daya tarik safe haven seperti yang ia dapatkan saat eskalasi perang dagang."

 

Masih Bisa Naik Lagi

Harga emas spot naik 0.1 persen ke $1,231.81 per troy ons, setelah sempat menyentuh level tinggi $1,239.68 di sesi sebelumnya. Sementara itu, harga emas futures untuk pengiriman Desember justru turun ke $1,234.7 per ons di Comex New York. Penguatan harga emas juga terlihat pada grafik XAU/USD harian di bawah ini, yang menunjukkan kenaikan ke $1,230.62.

"Harga emas telah mengambil keuntungan dari kelemahan ekuitas secara umum, short-covering, dan meningkatnya penghindaran risik ... Ada potensi untuk naik lebih tinggi lagi di tengah kenaikan penghindaran risiko dan risiko geopolitik," kata John Sharma, ekonom National Australia Bank (NAB) kepada Reuters.


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE