Menu

Harga Emas Naik Di Tengah Bearish Dolar

N Sabila

Dolar AS yang lemah dan pulihnya mata uang China membuat minat risiko kembali. Sebagian investor pun berbalik membeli emas sehingga harganya naik.

Seputarforex.com - Harga emas naik pada hari Senin (09/Jul) ini. Logam mulai tersebut menyentuh level tertingginya dalam hampir dua pekan seiring dengan melemahnya Dolar AS. Yuan yang pulih membuat minat risiko kembali, dan sebagian investor pun berbalik membeli emas. Namun demikian, mayoritas analis masih memprediksi bahwa bullish emas tak akan berlangsung lama.

 

 

Harga emas spot terpantau naik 0.9 persen menuju harga $1,264.82 per troy ons, tertinggi sejak tanggal 29 Juni. Sementara itu, emas futures Di Comex untuk pengiriman Agustus juga naik sebanyak 0.8 persen ke harga $1,266 per ons. Emas ANTAM naik Rp1,000 dibandingkan hari Sabtu lalu, dan diperdagangkan pada harga Rp651,000 per gram dengan buyback price Rp579,00 per gram.

Para analis yang dihimpun oleh Reuters mengatakan, ada korelasi yang kuat antara Yuan dan emas. "Menurut saya, kemungkinan besar Yuan masih akan volatil, tetapi (saya tidak mengharapkan adanya) pelemahan yang agresif. Ini berarti bahwa satu-satunya yang mengendalikan harga emas saat ini masih Dolar, yang memang sedang agak lemah," kata Georgette Boele, Pakar Komoditas di ABN AMRO Amsterdam.

Sebagai informasi, Yuan mendulang kenaikan sampai dengan setengah persen di pasar offshore menuju level 6.6292 per dolar. Berikut tampilan pergerakannya:

 

 

Bersamaan dengan itu, Indeks Dolar melemah dan Euro menguat. Lemahnya Dolar membuat harga emas murah bagi pembeli yang menggunakan mata uang selain Dolar untuk membeli emas. Dalam hal ini, yang dimaksud adalah buyer di Eropa, sehingga penguatan Euro berdampak pula pada meningkatnya permintaan emas dari kawasan tersebut.

 

Emas Naik Karena Sudah Jenuh Jual

Meski demikian, sebagian besar analis masih memandang bearish pada harga emas dalam jangka panjang. Analis OCBC Barnabas Gan mengatakan, sejumlah investor telah melakukan pembelian emas untuk melindungi posisi short mereka. "Di tengah memanasnya hubungan dagang antara Amerika dengan Tiongkok, pengunduran diri David Davis akan dipandang sebelah mata, walaupun hal itu membuka kemungkinan untuk meningkatkan kekhawatiran para pelaku pasar mengenai progres Brexit secara keseluruhan," tambah Gan merujuk pada gejolak geopolitik yang biasanya mendongkrak harga emas.

Sedangkan menurut Martin Singgih, analis Seputarforex dalam tinjauan fundamental emasnya menuliskan:


"Kenaikan harga emas saat ini cukup wajar, mengingat sudah mencapai level jenuh jual (oversold) setelah merosot selama 3 pekan, dan minggu lalu terjadi aksi profit-taking. Dalam jangka menengah-panjang, emas masih cenderung bearish."


 


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE