Menu

Harga Emas Naik Di Tengah Jeda Reli Saham Dan Ketidakpastian AS-China

Nadia Sabila

Harga emas terkoreksi naik begitu reli pasar saham mereda. Analis memperkirakan bahwa harga emas masih lemah dalam jangka pendek, tetapi positif dalam jangka panjang.

Seputarforex.com - Setelah merosot hampir 2 persen kemarin, harga emas mulai terkoreksi naik di sesi perdagangan Rabu (06/November) malam ini. Hal ini disebabkan oleh reli pasar ekuitas yang mulai melambat dan perundingan AS-China yang kembali menghadapi ketidakpastian.

Harga emas spot naik 0.1 persen ke $1,485.07 per ons, sementara harga emas futures meningkat 0.2 persen ke $1,486.50. Kenaikan harga emas juga tampak dalam grafik XAU/USD di bawah ini, yang memperlihatkan koreksi bullish di posisi 1,487.40. Kemarin, grafik XAU/USD menunjukkan kemerosotan drastis dari kisaran 1,509 ke1,483 akibat menguatnya pasar saham.

Pasar saham telah mencapai level-level tinggi dalam beberapa hari terakhir, merespon berbagai laporan mengenai prospek kesepakatan dagang AS-China yang berpotensi membatalkan sejumlah kenaikan bea impor. Tak hanya itu, jika berhasil, perundingan tersebut juga bisa menguraikan larangan penjualan produk-produk teknologi AS ke perusahaan telekomunikasi raksasa China, Huawei.

Fenomena tersebut memicu aksi jual safe haven, termasuk emas. Namun hari ini, aksi jual mulai berkurang karena pasar saham global "mengambil napas" setelah reli tiga hari berturut-turut. Ditambah lagi, para trader juga menantikan rilis data-data ekonomi lainnya, dan menunggu perkembangan hubungan AS-China lebih lanjut.

Kabar terbaru, China dilaporkan mendesak Presiden AS Donald Trump untuk menghapus bea impor yang diberlakukan September lalu, sebagai salah satu poin dalam kesepakatan Fase Satu.

Menurut analis Forex.com, Fawad Razaqzada, emas agak putus asa untuk berusaha mempertahankan support kunci di kisaran $1,480. Malam ini, pendukung kenaikan tipis harga emas pun hanya reli saham yang melambat. Meski demikian, dalam jangka panjang, harga emas diperkirakan masih positif walaupun dalam jangka pendek masih lemah.

Razaqzada menambahkan, walaupun jika nanti AS dan China mencapai kesepakatan, emas tidak akan melemah terlalu tajam, mengingat China adalah salah satu negara konsumen emas terbesar dunia. Prospek kesepakatan dagang, akan secara langsung mendongkrak Outlook permintaan emas fisik, karena secara tak langsung, Yuan akan menguat.


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE