Menu

Harga Emas Naik, Didongkrak Ketidakpastian Geopolitik

Nadia Sabila

Harga emas naik seiring dengan memudarnya minat risiko. Kemelut geopolitik berupa perang dagang AS-China dan keruwetan Brexit menjadi faktor yang mendominasi.

Seputarforex.com - Harga emas spot naik 0.2 persen ke $1,286.89 per ounce pada pukul 08:29 WIB, Senin (27/Mei) pagi tadi. Kenaikan tersebut merupakan yang ketiga kalinya dalam 3 sesi perdagangan berturut-turut. Sementara itu, harga emas futures di Comex New York untuk pengiriman Juni, turut mendulang kenaikan dengan persentase yang sama, menuju harga $1,285.50 per ounce.

Grafik XAU/USD berikut ini juga menampilkan ekstensi kenaikan harga emas sebanyak 0.18 persen ke 1,287.04, jauh meninggalkan level rendah 1,272.63 yang tersentuh di akhir pekan lalu.

 

Perseteruan AS-China Dan Potensi Rate Cut The Fed

Jumat lalu (24/Mei), China mengecam Sekretaris Negara AS, Mike Pompeo, karena mengarang rumor bahwa Kepala Eksekutif Huawei telah berbohong mengenai hubungan Huawei dan pemerintah China.

Di sisi lain, lemahnya serangkaian data ekonomi AS yang diumumkan pada minggu lalu kian mengkhawatirkan. Banyak pihak yang menduga bahwa hal itu merupakan imbas dari perseteruan dagang dengan China. Dengan demikian, maka ada kemungkinan bahwa The Fed harus kembali mempertimbangkan kebijakan pemotongan suku bunga.

Data Durable Goods Oorders AS dalam basis bulanan, jeblok hingga -2.1 persen di bulan April 2019, lebih rendah daripada ekspektasi -2.0 persen. Padahal sebelumnya, data tersebut mencapai level 1.7 persen. Sedangkan Core Durable Goods yang lebih berpengaruh pada Dolar AS, stagnan di 0.0 persen, turun dari period sebelumnya di 0.3 persen.

 

"Game Of Thrones" Di Inggris Pasca Rencana Kemunduran May

D lain pihak, isu Brexit turut mengambil bagian dari penguatan harga emas. Akhir pekan lalu, PM Inggris Theresa May mengatakan bahwa ia bersedia mundur karena gagal mengajukan kesepakatan Brexit ke Parlemen Inggris. Dari sini, kondisi politik Inggris makin tak pasti, karena pengganti May digadang-gadang adalah sosok Eurosceptic (Anti Uni Eropa).

"Meningkatnya volatilitas yang terpicu oleh geopolitik telah menguntungkan logam mulia, dan jika perebutan singgasana di kancah politik Inggris dan konflik perdagangan AS China mampu menahan level ketidakpastiannya tetap tinggi, maka boleh jadi harga emas akan melompat ke atas 1,300," kata Alfonzo Esparza, analis pasar di OANDA.


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE