Menu

Harga Emas Naik, Fed Rate Hike Masih Jadi Ancaman

Nadia Sabila

Harga emas naik korektif berkat penguatan Dolar AS yang terhenti. Namun, analis memperkirakan jika Fed Rate Hike bisa menekan emas ke bawah 1600.

Seputarforex - Harga emas naik setelah mengalami tekanan sejak akhir pekan yang diakibatkan oleh agresivitas kenaikan suku bunga The Fed. Di sesi perdagangan Selasa (27/September) malam, XAU/USD menanjak 0.89% dari level pembukaan di $1621.85 ke $1636.55.

Sementara itu, harga emas spot naik 0.8% ke $1634.19 per ounce, dan harga emas futures naik 0.5% ke $1641.30. Dolar AS saat ini sedikit melandai dari level tinggi dua dekade, sehingga memberikan ruang bagi emas untuk terkoreksi naik.

Sebelumnya, logam mulia terus menurun dan hampir menyamai level terendah April 2020 di kisaran $1620.20. Analis Kitco, Jim Wyckoff, memandang pergerakan emas hari ini sebagai kenaikan korektif dari tekanan jual terakhir. Terdapat pula upaya short-covering jangka pendek yang dilakukan oleh para investor emas futures.

 

Rate Hike Agresif The Fed Bakal Tekan Emas Ke Bawah $1600

Ryan McKay dari TD Securities memperkirakan bahwa harga emas tak akan mendulang kenaikan signifikan karena tidak memiliki dukungan dari segi fundamental. Justru, kenaikan suku bunga The Fed masih akan menjadi penghalang utama bagi penguatan harga emas tahun ini.

"Hari ini hanyalah sedikit pemulihan setelah pelemahan ekstrem yang kita lihat dalam beberapa hari terakhir... Saya kira tak akan ada perubahan fundamental yang berarti yang akan terjadi di pasar emas," tutur Ryan.

Ia menambahkan, "Pada intinya, kita masih berada dalam lingkup harga emas yang lemah dengan The Fed yang agresif. Sejumlah pembicara The Fed pekan ini masih menyiratkan poin bahwa suku bunga masih akan naik dalam waktu yang lama. Kita mungkin akan melihat harga emas jatuh ke bawah $1600."

Pendapat pejabat The Fed terbaru datang dari Charles Evans, Presiden The Fed Chicago. Evans yang dikenal sebagai sosok berhaluan dovish mengaku sedikit khawatir jika kenaikan suku bunga The Fed naik terlalu tinggi. Namun, ia menekankan optimismenya bahwa Amerika Serikat tak akan terjerumus ke resesi. Konsensus juga masih memperkirakan suku bunga The Fed akan naik setidaknya hingga 4%.


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE