Menu

Harga Emas Naik Lagi Pasca Anjlok 5 Persen

Nadia Sabila

Emas menghentikan penurunan karena Dolar melemah malam ini. Dalam jangka panjang, analis masih memprospek kenaikan harga emas ke level historis.

Seputarforex - Harga emas naik kembali dari penurunan besar di hari sebelumnya. Pada sesi perdagangan Rabu (12/Agustus) malam ini, harga emas spot naik 1.4 persen ke $1,937.42 per ounce pada pukul 17:55 GMT. Sedangkan kenaikan harga emas futures di Comex New York lebih tipis, yakni 0.1 persen ke $1,949. Saat berita ini ditulis, grafik XAU/USD menunjukkan harga emas naik 0.84 persen ke 1,927.48, bangkit dari level rendah yang sempat menyentuh 1,863.27.

Kenaikan harga emas hari ini terdukung oleh pelemahan Dolar AS sehubungan dengan kebuntuan stimulus fiskal AS. Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengungkapkan pernyataan bernada pesimis, yang mana Gedung Putih dan para pejabat Demokrat di Kongres kemungkinan tak akan bisa mencapai kesepakatan akan bantuan tambahan untuk menanggulangi dampak pandemi.

 

Prospek Emas Masih Bullish

Kendati dilanda penurunan tajam dan hanya naik tipis hari ini, analis menilai bahwa kemerosotan harga emas kemarin merupakan kondisi perdagangan yang baik. Emas yang lebih murah akan membuat lebih banyak orang kembali membeli emas, sehingga harganya akan naik kembali.

"Penurunan itu adalah koreksi yang sehat, ini akan membuat lebih banyak orang masuk, sehingga harganya akan reli lagi. Di akhir tahun, kita akan kembali menyaksikan level tinggi sepanjang masa, di mana emas kemungkinan menyentuh $2,500 per ounce dan perak di $35," kata Philip Streible, analis pasar di Blue Line Futures.

"Kita semua memiliki faktor fundamental yang sama dan mendukung harga emas," imbuh Streible, "Federal Reserve AS pun masih akan dovish untuk beberapa waktu ke depan. Mereka telah mengatakan akan membiarkan inflasi naik di atas target mereka."

Sentimen harga emas dalam jangka panjang masih bullish karena tambahan stimulus cenderung membuat orang memilih untuk membeli emas. Di tengah kenaikan inflasi, logam mulia memang dianggap sebagai hedging. Selain itu, adapula faktor ketegangan geopolitik dan ketidakpastian berakhirnya pandemi virus Corona yang juga suportif bagi harga emas.

"Ekonomi global masih menghadapi berbagai permasalahan yang memiliki kapasitas untuk mendukung emas," kata James Steel, analis dari HSBC. "Hal ini meliputi risiko-risiko geopolitik serta stimulasi moneter dan fiskal yang sedang berlaku. Faktor-faktor inilah yang akan menyangga (emas dari) penurunan lebih jauh."


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE