Menu

Harga Emas Naik Menembus 1700 Meski Pasar Libur

Nadia Sabila

Harga emas naik karena para investor panik membeli safe haven. Mereka mengekspektasikan dampak virus Corona akan menghancurkan ekonomi global dan pendapatan perusahaan-perusahaan AS dalam jangka panjang.

Seputarforex.com - Harga emas naik lebih dari 1.5 persen di sesi perdagangan Senin (13/April) malam, meski sebagian pasar finansial masih libur Paskah. Level tingginya bahkan menembus rekor tertinggi dalam lebih dari tujuh tahun. Harga emas spot pun naik menyusul harga emas futures yang telah lebih dulu menembus $1,700.

Harga emas spot naik 1.7 persen dan diperdagangkan di $1,717.36 per ons, level tertinggi sejak Desember 2012. Sementara itu, harga emas futures di Comex New York naik 0.5 persen ke level $1,761.40, tertinggi sejak bulan Februari 2013. Saat berita ini ditulis, grafik XAU/USD berikut ini menampilkan kenaikan harga emas hingga 1.36 persen ke $1,718.03, melanjutkan reli yang terbentuk sejak akhir pekan kemarin.

 

Minat Risiko Memudar Lagi, Stimulus Moneter Sokong Harga Emas

Harga emas menguat sehubungan dengan minat risiko yang kembali kendur, karena kepanikan para investor akan ketidakpastian ekonomi jangka panjang akibat penyebaran virus Corona. Pasar saham dan indeks-indeks hari ini dibuka melemah, berkebalikan dengan harga emas yang menjulang.

"Ekuitas AS sedang dalam fluktuasi besar dan orang-orang yang tidak kuat menghadapi pergerakan semacam ini, terus berlari menuju (safe haven) emas," kata Phil Streible, analis pasar dari Blue Line Futures di Chicago."Saya masih merasa bahwa inflasi yang akan muncul merupakan alasan paling kuat bagi emas untuk memanen permintaan."

Inflasi dalam perekonomian cenderung mendukung bullish emas. Dalam hal ini, emas fisik (bullion) akan menjadi aset penyimpan nilai favorit dalam menghadapi kenaikan harga.

Selain minat risiko yang turun, stimulus moneter dari berbagai bank sentral (khususnya The Fed) turut menjadi penyokong kenaikan harga emas. The Fed minggu lalu telah mengumumkan tambahan paket stimulus senilai $2.3 triliun untuk membantu perekonomian yang terdampak. Bagaimana tidak, krisis akibat virus ini sudah menciptakan sedikitnya 16.8 juta pengangguran di AS.

"Dampak Covid-19 masih menjadi pukulan bagi emas. Namun, trend ini akan berbalik di 2020 karena respon-respon kebijakan yang dibuat oleh pemerintah dan bank sentral mulai mengumpulkan reaksi," ungkap analis UBS dalam catatan analisa yang dikutip Reuters.

"Dipimpin oleh pelonggaran moneter The Fed, kami semua mengekspektasikan suku bunga riil AS akan menyelam hingga teritori negatif dan bahkan mungkin akan menguji level-level rendah pasca krisis finansial global."

 


Berita di atas juga kami sajikan dalam bentuk podcast yang bisa Anda simak pada video berikut ini:


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE