Harga Emas Naik Merespon Wacana Tambahan Dana Bantuan AS |
Harga emas naik menanggapi wacana penambahan stimulus AS dari $600 menjadi $2000. Namun, isu penambahan stimulus tersebut bersaing dengan sentimen risk on.
Seputarforex - Harga emas naik tipis di sesi perdagangan Selasa (29/Desember) malam. Isu penambahan stimulus AS menjadi penopang harga emas di tengah bangkitnya minat risiko pasar. Saat berita ini ditulis, XAU/USD naik 0.23 persen ke $1,877.60.
Sementara itu, harga emas spot naik 0.3 persen ke $1,877.41 per ounce pada pukul 15:06 GMT, setelah sempat melonjak di hari Senin pasca penandatanganan RUU stimulus ekonomi oleh Presiden Trump. Harga emas futures di Comex New York juga naik 0.1 persen ke $1,882.30.
Setelah Donald Trump meneken RUU stimulus COVID-19 sebesar $2.3 triliun kemarin, House of Representatives melakukan pemungutan suara untuk menaikkan dana bantuan sosial ke warga AS. Namun, rencana untuk menaikkan dana dari $600 ke $2000 tersebut masih membutuhkan persetujuan dari Senat yang baru akan melakukan pemungutan suara hari ini.
"Anda sekarang melihat kepemimpinan AS yang akan melakukan segala cara yang memungkinkan untuk mengalahkan virus. Hal itu bisa jadi akan berupa perpanjangan masa lockdown atau penambahan stimulus, yang mana itu akan memberikan dorongan naik yang kuat untuk emas," kata Edward Moya, analis pasar di OANDA. "Investor bersiap menghadapi gelombang stimulus yang lebih kuat begitu Biden resmi menjabat dan saya pikir itulah mengapa perdagangan emas masih terkendali. "
Berkebalikan dengan emas, Indeks Dolar AS justru lesu menanggapi kabar rencana penambahan stimulus. Kendati demikian, sebagian analis mengaku sangsi jika penambahan dana bantuan yang sejatinya diusulkan Trump akan lolos di meja Senat. Menurut tim analis forex dari Scotiabank, optimisme pasar kali ini kurang terjamin karena rencana tersebut boleh jadi akan terganjal upaya Senat yang sedang fokus membatasi pengeluaran.
Sementara itu, analis dari Saxo Bank, Ole Hansen, memandang bahwa tahun 2021 akan diawali dengan kegugupan pasar karena prospek tambahan stimulus akan berpacu dengan implementasi vaksin COVID-19. Meskipun begitu, Hansen menilai bahwa daya tarik emas secara umum saat ini tak berkurang drastis walaupun dihadang oleh perkembangan vaksin.