Menu

Harga Emas Naik Pesat Akibat Meningkatnya Ketidakpastian Geopolitik

N Sabila

Ketidakpastian geopolitik yang berujung pada aksi penghindaran risiko, membuat para investor kembali memburu emas sehingga harganya naik.

Seputarforex.com - Harga emas naik pesat di sesi perdagangan Selasa (23/Okt) malam ini. Faktor pendorongnya berasal dari para investor yang mencari aset aman dari penurunan saham-saham global dan meningkatnya ketidakpastian politik ekonomi.

 

Harga Emas Menembus Level Kunci 1224

Harga emas spot naik 1.1 persen ke $1,235.03 per ons pada pukul 18:32 WIB. Sebelumnya, harga emas spot sempat menyentuh level tertinggi sejak tanggal 17 Juli di $1,236.58. Kenaikan dengan persentase yang sama juga terjadi pada harga emas futures untuk pengiriman Desember, yang diperdagangkan di $1,238.04 per ons, tertinggi sejak tanggal 17 Juli. Grafik XAU/USD berikut juga menunjukkan kenaikan harga emas ke 1,238.05 malam ini:

"Kenaikan aksi penghindaran risiko, jatuhnya pasar saham, dan berlanjutnya keprihatinan perihal anggaran Italia, mendukung harga emas," kata analis Commerzbank, Carsten Fritsch.

"Saat ini, kita telah (melihat kenaikan harga emas) di atas level Moving Average 100-hari (sekitar $1,224), yang merupakan level kunci. Oleh sebab itu, kita kemungkinan akan melihatnya naik (lagi) ke angka $1,250 yang dapat menjadi target berikutnya," lanjut Fritsch.

 

Para Investor Yang Pesimis

Pesimisme menghantui para investor di tengah Update isu-isu ekonomi dan politik global. Beberapa di antaranya adalah ancaman dari Presiden AS Donald Trump untuk keluar dari perjanjian senjata nuklir bilateral dengan Rusia, situasi menjelang pemilu parlemen AS, serta pembunuhan jurnalis Jamal Khashhoggi yang memicu ketegangan antara Arab Saudi dan negara-negara barat.

"Kita memiliki serangkaian situasi yang berhubungan dengan Arab Saudi, Rusia, dan ketegangan perdagangan antara AS dan China. Semua itu memberikan dampak yang menurunkan ekuitas, tetapi menaikkan harga emas," kata analis Capital Economics, Ross Stratchan kepada Reuters.


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE