Menu

Harga Emas Naik Terbatas Pasca Rilis Data GDP AS

Nadia Sabila

Data GDP AS yang direvisi turun memberikan sedikit angin segar bagi harga emas. Kendati demikian, pasar lebih mewaspadai petunjuk suku bunga The Fed dan data inflasi PCE AS.

Seputarforex - Harga emas naik tipis di sesi perdagangan Rabu (28/Februari) malam. Harga emas spot menguat 0.2% ke $2032.90 per ounce, harga emas futures stabil di level $2043.90 per ounce, dan grafik harga emas berikut ini menunjukkan konsolidasi di $2032.10.

Rilis data GDP AS malam ini memberikan sedikit dorongan bagi pasar emas. Ekonomi AS tumbuh 3.2% di kuartal terakhir 2023, direvisi lebih rendah dari data Preliminer yang mencapai 3.3%. Data GDP yang direvisi turun menumbuhkan harapan akan pemotongan suku bunga The Fed, sehingga harga emas meresponnya dengan penguatan.

"Tanda-tanda melemahnya perekonomian diperkirakan akan mendukung harga emas karena memberikan tekanan yang lebih besar pada bank sentral untuk menurunkan suku bunga," kata Frank Watson, analis pasar di Kinesis Money.

 

Pernyataan The Fed Dan Data Inflasi PCE Lebih Berdampak

Terlepas dari hasil GDP AS, para analis menyebutkan bahwa katalis utama trading emas saat ini adalah pernyataan The Fed. Bob Haberkorn, analis RJO Futures, menuturkan bahwa lonjakan harga emas kerap muncul saat The Fed menyinggung soal pemotongan suku bunga (Rate Cut).

Di samping itu, data ekonomi yang paling diperhatikan pekan ini adalah Inflasi PCE AS karena menjadi data yang dipertimbangkan oleh bank sentral AS. Haberkorn memprediksi lompatan harga emas ke kisaran $2050 jika laporan tersebut menunjukkan pendinginan.

Komentar terbaru dari pejabat The Fed turut membangun spekulasi penurunan suku bunga yang diperkirakan terjadi pada bulan Juni. Spekulasi tersebut sebenarnya melambat jika dibandingkan dengan ekspektasi Rate Cut sebelumnya yang diperkirakan terjadi pada bulan Maret.

Selasa kemarin, Gubernur The Fed Michelle Bowman memberikan sinyal bahwa ia tidak ingin terburu-buru memotong suku bunga meskipun inflasi diperkirakan terus turun. Risiko kenaikan inflasi yang dapat menghambat kemajuan atau bahkan menyebabkan kembalinya dorongan harga masih bisa muncul.

"Perkiraan dasar saya adalah inflasi akan terus menurun dengan tingkat suku bunga yang stabil," kata Bowman dalam pidato sambutannya di Miami, "Saya akan tetap berhati-hati dalam menyusun pendekatan, untuk mempertimbangkan perubahan sikap kebijakan di masa depan."


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE