Menu

Harga Emas Rebound Setelah Rilis NFP AS

Utari

Harga emas naik ke level di atas USD1,200 seiring pelemahan Dolar AS karena pertumbuhan data NFP AS yang dinilai kurang memenuhi ekspektasi tinggi para investor.

Seputarforex.com- Harga emas di sesi Asia pada hari Senin (13/03) terpantau bangkit dari level terendah lima minggu. Hal ini terjadi setelah rilis data NFP AS yang dinilai gagal dan tidak sesuai ekspektasi tinggi sebagian besar investor sebelumnya. Saat berita diturunkan, pair XAU/USD diperdagangkan di level harga 1,205 Dolar AS. Harga emas batangan bersertifikat di Logam Mulia milik PT Aneka Tambang (Antam), Tbk naik tipis menjadi Rp 580,000 daripada sebelumnya di level Rp 579,000.

Pada Comex New York Mercantile Exchange, harga emas berjangka untuk pengiriman bulan April rebound sebesar 0.27 persen ke level harga 1,204 Dolar AS per troy ons. Sedangkan harga perak futures untuk pengiriman bulan Mei berada di level 17.04 Dolar AS per troy ons ;dan harga tembaga futures untuk pengiriman bulan Mei ke kisaran 2.6115 Dolar AS per pound, mengalami kenaikan signifikan sebesar 0.64 persen.

Pelaku Pasar Menunggu Pengumuman Tingkat Suku Bunga The Fed

Selama sesi perdagangan hari Jumat pekan lalu, harga emas merangkak naik sejalan dengan melemahnya mata uang Dolar AS. Kondisi tersebut didorong oleh rilis data dari Departemen Ketenagakerjaan AS yang menunjukkan bahwa Non Farm Payrolls bulan Februari melebihi prediksi analis, tetapi hanya naik tipis. Oleh karena itu, data ini dinilai tidak cukup untuk memenuhi tingginya ekspektasi yang dipicu oleh penguatan rilis data Private Payrolls beberapa waktu lalu.

"Saat ini perhatian pasar tertuju pada pengumuman suku bunga AS dan pernyataan FOMC; sebelum rilis tersebut, pasar akan cenderung flat," ujar Wakil Pimpinan Heraeus Metal Management di New York, Miguel Perez-Santalla. Jika the Fed memberikan indikasi serta sinyal kuat untuk tindakan yang lebih agresif lagi, maka harga emas kemungkinan akan tetap di bawah tekanan.

Namun, ahli ekonomi Singapore-based Oversea-Chinese Banking Corp, Barnabas Gan berpendapat, "Pertanyaannya sekarang adalah situasi dan keadaan yang mungkin kita hadapi setelah FED rate hike terjadi". Menurutnya, ketika pelaku pasar sedang bertanya-tanya terkait kapan The Fed menaikkan suku bunganya lagi, harga emas bisa jadi akan meningkat. Hal ini terjadi mengingat adanya ketidakpastian pemilu di Eropa dan kurangnya kejelasan rencana kebijakan ekonomi Donald Trump.


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE