Menu

Harga Emas Solid Jelang Pertemuan Bilateral AS Dan China

Utari

Emas terpantau stabil seiring dengan fokus sebagian besar pelaku pasar pada pertemuan Trump dan Xi Jinping. Kelanjutan hubungan dua negara jadi sorotan.

Seputarforex.com- Jelang pertemuan antara dua pemimpin negara dengan ekonomi terbesar di dunia, Donald Trump dan Xi Jinping, minat sebagian besar investor pada aset-aset berisiko masih lemah. Hal ini menyebabkan harga emas di sesia Asia pada hari Rabu (05/04) tetap solid di level tinggi.


Selama sesi perdagangan kemarin, harga emas meningkat signifikan ke level tinggi sejak bulan Februari. Kondisi ini terjadi sejalan dengan ambruknya Dolar AS sehingga membuat harga emas lebih murah bagi pemegang mata uang asing lain. Namun, kenaikan harga emas tersebut tertahan oleh pernyataan Trump yang mengatakan, sekarang ini dirinya sedang menggodok perubahan regulasi dan berencana akan menggunakan anggaran dana sebesar 1 Triliun Dolar AS untuk pembangunan infrastruktur.

Saat berita ini ditulis, harga emas berjangka untuk pengiriman bulan Juni turun tipis sebesar 0.14 persen menjadi 1,256 Dolar AS per troy ons dan harga emas spot berada di kisaran harga 1,254 Dolar AS. Sedangkan harga emas batangan bersertifikat di Logam Mulia milik PT Aneka Tambang (Antam), Tbk stabil di kisaran level Rp 591.000.

Investor Berfokus Ke Pertemuan Trump Dan Xi Jinping

"Harga emas telah memperoleh dukungan tidak hanya dari pelemahan mata uang Dolar yang terjadi pada bulan Maret kemarin, tapi juga dari jatuhnya pasar saham dan penurunan imbal hasil obligasi AS," ujar analis komoditas di Commerzbank, Carsten Fritsch. Menurut beberapa analis, volatilitas pada pasar finansial global karena langkah diplomasi AS bisa jadi berdampak besar terhadap logam mulia emas.

Donald Trump dijadwalkan akan bertemu dengan Presiden China, Xi Jinping di Trump Florida Estate pada hari Kamis dan Jumat pekan ini untuk mendiskusikan perdagangan. Sebelumnya, Donald Trump sudah menyatakan bahwa pertemuan dua negara ini akan sulit.

"Pernyataan yang dibuat oleh Presiden AS dan China terkait kebijakan perdagangan sangat ditunggu oleh pelaku pasar saat ini dan akan lebih menarik apabila dua Presiden ini dapat saling bekerja sama," kata Gary Wagner, analis di Goldforecast.com. Ia menilai, pembicaraan Donald Trump dan Xi Jinping akan mengarah ke hubungan perdagangan antar dua negara untuk saat ini dan di masa yang akan datang.

Investor Tunggu Notulen FOMC

Para investor berfokus pula pada data dari sektor ketenagakerjaan AS yaitu data NFP AS. Sebelum The Fed memutuskan untuk mengubah arah kebijakan moneter-nya, bank sentral ini akan mengamati dan mempertimbangkan laporan data tenaga kerja AS. Untuk mengetahui sinyal rate hike selanjutnya, investor juga menantikan rilis notulen rapat FOMC nanti malam.

Seperti yang sudah diketahui, semakin agresif langkah The Fed untuk menaikkan tingkat suku bunga AS, maka semakin menurunkan permintaan logam mulia emas yang tidak berimbal balik bunga.


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE