Menu

Harga Emas Stabil Di Kisaran 1290, Investor Buru Ekuitas

Nadia Sabila

Meningkatnya saham-saham Asia menarik minat para investor dan mengurangi permintaan terhadap emas. Negosiasi AS-China dan Brexit masih menjadi dua isu penggerak harga emas.

Seputarforex.com - Harga emas stabil di level rendah memasuki sesi perdagangan Rabu (03/April) siang ini. Dolar AS yang mengendur tak menambah tekanan bagi emas, tetapi tidak pula membuatnya menguat. Pasalnya, para investor lebih memburu ekuitas yang sedang reli daripada membeli emas.

Seperti yang tampak pada grafik XAU/USD berikut ini, harga emas berada di level 1,290.98. Sejak awal pekan, harga emas masih di sekitar level rendah yang terbentuk pada tanggal 28 Maret lalu.

Sementara itu, harga emas spot mendatar di kisaran $1,292.48 per ounce pada pukul 10:54 WIB, setelah menyentuh level terendah sejak tanggal 7 Maret di $1,284.76. Sementara harga emas futures di Comex New York, menguat tipis 0.1 persen ke $1,296.90 per ounce.

"Tak akan ada banyak pergerakan harga emas karena saham-saham masih menjulang ke level tingginya di sesi Asia. Para investor belum akan mencari emas sebagai safe haven yang bagus," kata Brian Lan, Managing Director dari dealer GoldSilver Central di Singapura.

 

Kemajuan Negosiasi AS-China

Saham-saham Asia memang sedang menanjak ke level tinggi tujuh bulan, berpijak pada optimisme negosiasi perdagangan AS-China dan data ekonomi China yang membaik. Ekspektasi pasar meningkat setelah Penasihat Gedung Putih, Larry Kudlow, kemarin mengatakan bahwa kedua negara akan membuat sejumlah kemajuan dalam negosiasi pekan ini.

 

Progres Keluarnya Inggris Dari Uni Eropa

Selain perundingan dagang AS-China, pasar emas juga mengawasi perkembangan Brexit. Kemarin malam, PM Inggris Theresa May mengatakan bahwa ia akan mengusahakan penundaan Brexit lagi dan mencari persetujuan draft kesepakatan dengan cara bernegosiasi dengan pimpinan partai-partai oposisi. (Baca juga: Topik Berita Brexit)

"Brexit sedang mendekati sebuah kesimpulan; setidaknya, hal itu akan melemahkan Dolar AS terhadap Sterling dan Euro. Sehingga, harga emas kemungkinan dapat mereguk sedikit kenaikan," kata analis INTL FCStone, Edward Meir kepada Reuters.


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE