Menu

Harga Emas Stabil Setelah Terpukul Retail Sales AS

Nadia Sabila

Harga emas tidak menambah penurunan dan stabil di level rendah setelah Dolar AS menguat pasca kenaikan penjualan ritel.

Seputarforex.com - Setelah jeblok 1 persen di sesi perdagangan sebelumnya, harga emas stabil di dekat level rendah empat bulan pada hari Jumat (19/April) dini hari. Penguatan Dolar AS pasca data Retail Sales diiringi dengan penurunan data manufaktur di Eropa. Oleh sebab itulah, harga emas tak menurun lebih jauh.

Harga emas spot hampir tak berubah di $1,273.79 per ounce pada pukul 22:10 WIB, setelah terjun ke level terendah sejak tanggal 27 Desember pada sesi sebelumnya. Sedangkan harga emas futures di Comex New York, naik 0.1 persen ke $1,277.50. Sementara itu, grafik XAU/USD berikut ini menunjukkan kenaikan tipis 0.08 persen di 1,274.17.

Hingga menjelang libur panjang akhir pekan ini, harga emas sudah turun sekitar 1.3 persen dan sedang dalam jalur penurunan mingguan yang keempat. Pasar Eropa dan AS akan tutup dalam rangka libur Paskah.

"Harga emas naik tipis karena short-covering di akhir pekan ini, dan di tengah kabar melemahnya manufaktur Zona Euro. Namun, kenaikan tersebut nyaris tidak berarti karena Indeks Dolar sudah menembus level 97 dan Penjualan Ritel (AS) membaik," kata George Gero, Managing Director di RBC Wealth Management.

Dolar AS memang sedang menguat setelah Penjualan Ritel AS dilaporkan melesat di bulan Maret 2019. Dalam basis month-over-month, Retail Sales AS menguat dari -0.2 persen ke level 1.6 persen. Level tersebut juga lebih tinggi daripada ekspektasi kenaikan ke 0.9 persen.

Para analis memperkirakan jika harga emas dapat terus mempertahankan level rendahnya saat ini, maka bisa jadi, tekanan jual di level-level saat ini telah terbatas.

 

Masih Soroti Negosiasi Dagang Dan Pemulihan Ekonomi China

Selain rilis data ekonomi AS, para investor juga mengawasi negosiasi perdagangan antara AS dengan China. Menurut laporan Wall Street Journal hari ini, kedua negara tersebut bermaksud menyimpulkan negosiasi mereka di awal Juni tahun ini. Kabar posiif tersebut juga berkombinasi dengan menguatnya data ekonomi China.

"Tentu saja, menguatnya ekonomi China dapat membuat permintaan (emas fisik) melonjak, tetapi kemungkinan harus menunggu kepastian dalam beberapa bulan lagi. Defisit perdagangan masih ada, tetapi ketidakseimbangan dalam jangka pendek tampaknya mengendur," ungkap analis BMO kepada Reuters.


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE