Menu

Harga Emas Tembus 1942, Rekor Tertinggi Sepanjang Masa

Nadia Sabila

Harga emas naik karena meningkatnya permintaan di tengah pandemi. Selain itu, lemahnya Dolar AS dan eskalasi konflik diplomatik AS-China menambah kekuatan bullish emas.

Seputarforex - Harga emas naik lebih dari 2 persen ke atas $1900 di sesi perdagangan Senin (27/Juli) awal pekan ini. Harga emas futures di Comex New York naik 1.7 persen ke $1,929.40 untuk pengiriman Agustus, begitu pula dengan harga emas spot yang menguat ke $1,934.06. Saat berita ini ditulis, XAU/USD sudah melejit 2.19 persen ke 1,942.31, memecah rekor tertinggi yang pernah tercapai pada tahun 2011.

"Emas sedang dalam kondisi yang sempurna untuk bergerak lebih tinggi," kata Soni Kumari dari ANZ. "Support tambahan juga datang dari jatuhnya yield obligasi, melemahnya dolar, dan eskalasi konflik geopolitik antara AS dan China. Permintaan safe haven (untuk emas) masih terbangun, sebaliknya tak ada lagi (permintaan) untuk USD."

 

Dolar AS Jeblok

Mata uang Amerika Serikat terpuruk ke level rendah dua tahun akibat meningkatnya pertaruhan bahwa Federal Reserve AS akan melakukan perubahan kebijakan ke arah yang lebih akomodatif dalam rapat FOMC minggu ini. Sebagian pihak memperkirakan kemungkinan suku bunga rendah akan diberlakukan dalam jangka waktu yang lebih lama.

Para trader dan investor sebenarnya tak yakin jika bank sentral AS tersebut akan mengumumkan perubahan kebijakan suku bunga maupun Quantitative Easing pada hari Kamis mendatang. Namun, ada indikasi yang tersirat ke arah sana, mengingat pernyataan para pejabat The Fed belakangan ini yang mengindikasikan kemungkinan bank sentral untuk semakin menoleransi level inflasi di bawah target.

 

China Balas Tutup Kedutaan AS Di Chengdu

Pasca penutupan konsulat China di Houston, Beijing membalas dengan menutup konsulat AS di Chengdu. Menanggapi aksi China tersebut, Menteri Sekretaris Negara AS, Mike Pompeo, menyerukan bahwa AS dan sekutunya harus menggunakan cara yang lebih kreatif dan asertif supaya Partai Komunis China mengubah caranya.

"Presiden AS Donald Trump biasanya mengatakan bahwa Presiden China Xi Jinping adalah pemimpin yang hebat. Namun sekarang, ungkapan Pompeo justru menjadi sangat agresif. Oleh sebab itu, pasar mulai khawatir akan eskalasi (konflik) yang lebih panas," komentar Norihiro Fujito dari Mitsubsihi UFJ Morgan Stanley terkait korelasi antara konflik geopolitik dan dinamika harga emas.


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE