Menu

Harga Emas Tembus 2050 Di Tengah Perundingan Rusia-Ukraina

Nadia Sabila

Perang Rusia-Ukraina makin intensif meski negosiasi digelar untuk ketiga kalinya. Harga emas naik pesat meski ada indikasi aksi profit-taking.

Seputarforex - Harga emas terus menanjak di sesi perdagangan Selasa (08/Februari) malam. Harga emas spot naik hampir satu persen ke $2016, sementara harga emas futures di Comex New York melompat 1.3% ke $2020.60. Grafik XAU/USD di bawah ini bahkan menampilkan kenaikan 2.76% ke $2052.60, melampaui level tertinggi sepanjang masa yang tercapai pada Agustus 2020.

Perang Rusia-Ukraina yang semakin panas masih menjadi alasan utama para investor untuk memburu fungsi safe haven dari emas. Hari ini, delegasi Rusia dan Ukraina kembali ke meja perundingan setelah dua pertemuan sebelumnya tak membuahkan kesepakatan.

Sementara perundingan berlangsung, badan intelijen Ukraina mengklaim bahwa pasukan mereka telah berhasil membunuh Jenderal Rusia untuk kedua kalinya. Mayor Jenderal Vitaly Gerasimov dikabarkan terbunuh di dekat Kharkiv setelah Jenderal Andrei Sukhovetsky meninggal tertembak pekan lalu.

Menurut analis RJO Futures Bob Haberkorn, perundingan Rusia-Ukraina memang menyebabkan kenaikan gila-gilaan harga emas hari ini meski para trader sedang bersiap melancarkan aksi ambil untung. "(Mengingat) fakta bahwa mereka saat ini kembali berbicara setelah berbagai retorika di akhir pekan lalu, ditambah dengan memburuknya situasi di Ukraina, maka wajar jika para trader berhenti sejenak di moment saat ini dan akan mengambil keuntungan," kata Haberkorn.

 

Bullish Emas Nyaris Tak Punya Penghalang

Perundingan Rusia-Ukraina diharapkan dapat meredakan tensi kedua kubu. Jika tidak, maka bukan tak mungkin harga emas akan terus melambung. Pasar saham yang sedang kalut dan dilanda aksi jual turut membuat bullish emas kian mulus. Indeks saham Wall Street jeblok 1% akibat kekhawatiran bahwa naiknya harga minyak akan memperburuk kenaikan inflasi.

Jim Wyckoff dari Kitco Metals mengatakan, "Apabila kita tidak mendapat de-eskalasi (antara Rusia dan Ukraina) dengan segera, maka kita akan melihat emas menembus rekor tertinggi cepat atau lambat."

Sedangkan analis Xiao Fu dari Bank of China International mengatakan bahwa kenaikan suku bunga The Fed minggu depan tampaknya tak akan menjadi resisten berarti bagi emas. Pasalnya, pasar sudah mengurangi pertaruhan untuk kenaikan suku bunga 50 bps, sesuai dengan pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell dalam testimoninya pekan lalu.


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE