Menu

Harga Emas Terdongkrak, Investor Menanti Pidato Donald Trump

Utari

Emas ke level tinggi tiga bulan setelah notulen FOMC dianggap dovish. Kini pelaku pasar tengah menantikan pidato Donald Trump untuk mengetahui detail rencana kebijakan-nya.

Seputarforex.com- Setelah pada sesi sebelumnya berada di area konsolidasi, harga emas di sesi Asia pada hari Jumat (24/02) ini mengalami peningkatan signifikan ke level tinggi. Saat berita ini diturunkan, pair XAU/USD di level harga 1,250 Dolar AS. Harga emas batangan pecahan satu gram bersertifikat milik PT Aneka Tambang (Antam), Tbk turut naik menjadi Rp 596,000 daripada sebelumnya Rp 591,000.


Pada Comex New York Mercantile Exchange, harga emas berjangka untuk pengiriman bulan April meningkat ke level harga 1,250 Dolar AS per troy ons. Sedangkan harga perak futures untuk pengiriman bulan Mei berada di level 18.25 Dolar AS per troy ons, naik 0.36 persen;dan harga tembaga futures untuk pengiriman bulan Mei ke kisaran harga 2.6735 Dolar AS per pound, mengalami kenaikan sebesar 0.55 persen.

Selama sesi perdagangan kemarin, harga emas melonjak sebesar satu persen ke level tertingginya tiga setengah bulan, sejalan dengan pelemahan mata uang Dolar AS dan imbal hasil obligasi. Kondisi ini terjadi setelah isi notulen rapat FOMC kemarin menurunkan ekspektasi kenaikan tingkat suku bunga AS pada pertemuan bulan Maret mendatang.

 

Investor Tunggu Kebijakan Pemangkasan Pajak Trump

Seperti yang sudah diketahui bahwa logam mulia emas sejak awal bulan Februari terpantau sideways dan terjebak di kisaran level harga 1,220 hingga 1,240 Dolar AS. Dalam beberapa sesi perdagangan terakhir, harga emas terdukung oleh tingginya minat investor terhadap aset safe haven emas di tengah ketidakpastian politik AS dan Eropa.

Saat ini, sebagian besar pelaku pasar masih menunggu pidato Donald Trump pada pekan depan untuk mengetahui kejelasan dan detail-detail terkait kebijakan pemangkasan pajak. "Pelaku pasar emas, mata uang, obligasi dan saham akan mencerna apa yang dikatakan Trump dalam pidatonya pekan depan," kata analis Reuters, Robin Bhar. Detail-detail lebih lanjut sehubungan dengan pembangunan infrastruktur, kebijakan fiskal serta pemangkasan pajak diprediksi akan mendorong naik Dolar dan melemahkan harga emas.

"Apakah Trump akan dianggap sebagai bom waktu yang siap meledak kapan saja, sebagian besar investor juga tidak yakin dan hal ini bisa jadi kembali meningkatkan permintaan emas sebagai safe haven," ujar Julius Baer, analis di Carsten Menke.


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE