Menu

Harga Emas Tergelincir Akibat Aksi Take Profit Dan Bullish Dolar AS

Nadia Sabila

Harga emas tergelincir begitu Dolar AS menguat dan aksi profit-taking para investor. Namun, emas masih terdukung oleh isu perang dagang AS-China dan perlambatan ekonomi global

Seputarforex.com - Di sesi perdagangan Kamis (29/Agustus) pagi ini, harga emas spot turun 0.1 persen ke $1,541.20 per ons. Senin kemarin, harga emas spot sempat menyentuh $1,554, tertinggi sejak bulan April 2013. Sementara itu, harga emas futures di Comex New York turun 0.2 persen ke $1,549.10 per ons. Penurunan tipis juga tampak pada grafik XAU/USD di bawah ini, dimana emas diperdagangkan di harga 1,537.92, turun 0.11 persen dari posisi sebelumnya. Walaupun demikian, XAU/USD masih berada tak jauh dari level tertinggi sejak April 2013.

"Kami tidak melihat adanya ketegangan tambahan. Sejumlah berita--perang dagang dan masalah ekonomi--menjadi faktor penggerak pasar dalam beberapa hari terakhir," kata David Meger, Kepala Perdagangan Logam di High Ridge Futures. Ia juga menambahkan bahwa harga emas terbebani oleh aksi profit-taking para investor yang dilakukan sebagai respon atas menguatnya Dolar AS.

Dolar AS yang menguat 0.2 persen kemarin malam, membuat harga emas menjadi mahal bagi para trader yang menggunakan mata uang selain Dolar AS. Sejalan dengan itu, pasar saham pun mulai bergerak menuju teritori positif. Namun demikian, sentimen pasar secara umum masih rentan karena munculnya kembali inversi yield curve obligasi AS dan ketidakpastian AS-China. Sehingga, dua hal tersebut masih menjadi isu yang mempertahankan daya tarik emas.

"Saya tidak melihat (penurunan harga emas) ini akan berlangsung lama, mengingat para trader masih mencoba untuk buy dips dalam logam mulia saat ini, dengan kondisi yield curve dan kebijakan moneter The Fed (saat ini), (kami) mengekspektasikan bahwa dip tersebut akan dibeli dengan cukup cepat," kata Bob Haberkorn, analis dari RJO Futures.

Selain itu, para pelaku pasar emas juga akan mengawasi perkembangan keluarnya Inggris dari Uni Eropa. Kabar terbaru dari isu tersebut mengungkapkan bahwa sidang parlemen resmi ditunda sesuai dengan rencana PM Boris Johnson, karena telah mendapat persetujuan dari Ratu Elizabeth II. (Baca juga: Sterling Anjlok >100 Pips Akibat Manuver Pemerintah Jegal Parlemen Inggris)


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE