Menu

Harga Emas Tergelincir, Kalah Unggul Dibanding Dolar

Nadia Sabila

Harga emas melemah karena para investor lebih memilih Dolar AS daripada emas sebagai safe haven di tengah ancaman pandemi virus Corona Delta.

Seputarforex - Harga emas tergelincir di sesi perdagangan Rabu (21/Juli) siang ini, seiring dengan penguatan Dolar AS terhadap aset-aset lainnya. Di tengah kekhawatiran akan dampak virus Corona Delta, Dolar lebih diminati sebagai safe haven ketimbang logam mulia. Saat berita ini ditulis, XAU/USD diperdagangkan di $1809.05, flat di kisaran rendah sejak 12 Juli.

Sementara itu, harga emas spot turun 0.2% ke $1806.56 per ounce, sejalan dengan harga emas futures yang melemah dalam persentase yang sama ke $1808.10.

 

Dolar Jadi Primadona, Emas Disangga Permintaan Bullion

Indeks Dolar AS naik 0.1% dan bertahan di kisaran puncak tiga setengah bulan terhadap rival-rival mayornya, sehingga membuat harga emas terasa mahal bagi pembeli dengan uang selain Dolar. Yield obligasi US Treasury pun naik dari level rendah lima bulan.

"Walaupun emas dipertimbangkan sebagai safe haven, tetapi dalam situasi d imana outlook pertumbuhan, kebijakan moneter ke depan, dan sentimen penghindaran risiko menjadi perhatian utama seperti saat ini, Dolar AS akan selalu lebih unggul (daripada emas)," kata Kyle Rodda, analis IG Markets.

"Kita melihat sejumlah pembeli (emas) datang di bawah harga $1800 per ounce yang merupakan level konstruktif. Namun untuk saat ini, Dolar AS dipandang sebagai safe haven atas pertaruhan bahwa ekonomi AS akan mengungguli ekonomi global yang tidak merata."

Kendati kalah unggul dibanding Dolar, harga emas masih disangga oleh permintaan emas fisik (bullion) yang dinilai cukup tinggi. Data terbaru kemarin menunjukkan bahwa ekspor emas Swiss ke India naik tipis bulan lalu. Akan tetapi, pengiriman ke China daratan justru turun.

"Permintaan fisik memiliki ruang lingkup untuk menyangga penurunan emas karena bank sentral tetap menjadi net buyers. Selain itu, masih ada permintaan konsumen yang tertahan saat toko-toko India dibuka kembali," kata Suki Cooper, analis di Standard Chartered.

Selanjutnya, para investor akan fokus pada rapat European Central Bank (ECB) yang akan digelar pada Kamis besok. Para pembuat kebijakan di bank sentral tersebut diekspektasikan menyusun skema perubahan strategi dan menunjukkan keseriusan untuk menghidupkan kembali inflasi.


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE