Menu

Harga Emas Tergelincir Ke Bawah 1800 Karena Faktor Teknikal

Nadia Sabila

Harga emas melemah dari level kunci 1800 karena sudah overbought. Selain itu, rebound Dolar AS turut menahan bullish emas.

Seputarforex - Reli harga emas terhenti di sesi perdagangan Kamis (09/Juli) malam, usai menyentuh level tinggi sembilan tahun sehari sebelumnya. Para investor yang semula mengesampingkan kenaikan kasus infeksi virus Corona di berbagai wilayah AS, kini mulai memperhatikannya kembali. Hal ini menambah tekanan bagi reli harga emas.

Harga emas futures untuk pengiriman Agustus di Comex New York turun 0.8 persen ke kisaran $1,806.20. Sementara itu, harga emas spot turun setengah persen ke $1,800.35 per ounce pada pukul 16:01 GMT. Saat berita ini ditulis, XAU/USD tergelincir 0.5 persen dan diperdagangkan di bawah level psikologis $1,800.

Analis Edward Meir dari ED&F Man Capital Markets berpandangan bahwa harga emas turun sebetulnya karena sudah overbought . Dolar AS yang beranjak naik pun menjadi hambatan bagi kelanjutan reli harga emas.

"Emas sudah agak overbought setelah menembus level $1,800. Sekarang kita melihat para investor sedang melakukan aksi jual," kata Meir. "Dolar juga mulai mendaki, sehingga menambah beban bagi emas. Kendati demikian, sebetulnya tak ada alasan fundamental kuat yang mendasari penurunan kali ini."

Sementara itu, Lukman Otunuga dari FXTM menjelaskan bahwa level $1,800 masih merupakan level psikologis sekaligus resisten kuat. Meskipun buyer emas telah memotong level tersebut layaknya pisau panas yang mengiris mentega, pelemahan di bawah $1,800 dapat memicu penurunan kembali ke $1,765.

"Sebaliknya, jika $1,800 terbukti menjadi support baru yang dapat diandalkan, maka ini dapat membuka gerbang menuju level $1,820 dan $1,828," imbuh Otunuga.

 

Stimulus Moneter Dukung Bullish Emas Jangka Panjang

Pernyataan dovish The Fed pada hari Rabu kemarin menjadi faktor yang tak bisa dikesampingkan. Bank sentral AS tersebut meragukan durasi waktu pemulihan yang dibutuhkan oleh ekonomi AS. Oleh karena itu, stimulus akan tetap dilancarkan. Tak hanya The Fed, bank-bank sentral lain juga memangkas suku bunga. Stimulus moneter cenderung akan menguatkan harga emas, sehingga prospek jangka panjang logam mulia masih bisa dikatakan bullish.

"Stimulus ini tidak akan lenyap dengan cepat. Jika kita melihat rantai suplai global, maka kita dapat melihat kondisi yang masih disruptif sehingga menambah inflasi," kata Ryman McKay dari TD Securities yang merujuk fungsi emas sebagai nilai lindung terhadap inflasi.


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE