Menu

Harga Emas Tergelincir Lagi Setelah Pasar Modal Jatuh

M Septian

Pada Rabu (26/08) siang ini, harga emas kembali tergelincir setelah pasar modal kembali jatuh meskipun China melakukan pelonggaran kebijakan terbaru dengan memangkas suku bunga.

Pada Rabu (26/08) siang ini, harga emas kembali tergelincir setelah pasar modal kembali jatuh meskipun China melakukan pelonggaran kebijakan terbaru dengan memangkas suku bunga. Para investor tampaknya masih waspada akan kenaikan suku bunga AS.

Spot emas turun 0.3% menjadi USD 1,137.20 per troy ons sejalan dengan penurunan tiga hari beturut-turut, setelah pada pagi tadi mencapai titik tertinggi USD 1,146.60. Di bursa Comex emas pengiriman Desember turun 0.1 persen menuju 1,136.90 Dolar AS per troy ons.

Turunnya harga emas menghapus kenaikan pada pagi tadi, melanjutkan pelemahan Selasa kemarin seiring dengan langkah China memangkas suku bunga dan giro wajib minimum. Namun pasar saham kembali merosot di Asia karena investor khawatir tindakan yang telah dilakukan China tidak akan cukup untuk menstabilkan perlambatan ekonomi atau menunda jatuhnya pasar saham mereka. Bagaimanapun juga kejadian ini masih belum membangkitkan keinginan untuk beralih ke emas sebagai save haven.

"Faktor kunci pendukung pada bearish emas yang paling kuat adalah harapan kenaikan suku bunga the Fed dan kemungkinan itu masih jadi pertimbangan," kata Barnabas Gan, analis Bank OCBC Singapura dikutip dari CNBC. Indeks kepercayaan konsumen AS menyentuh nilai tertinggi tujuh minggu terakhir di bulan Agustus, menunjukkan kekuatan dalam ekonomi AS yang mendasari kemungkinan the Fed untuk menaikkan suku bunganya tahun ini. Barnabas San juga mengatakan bahwa emas cuma dapat naik sampai USD 1,200 jikalaupun ada konfirmasi bahwa suku bunga AS tidak jadi naik pada tahun ini.

Bursa saham China masih terus memimpin penurunan pasar modal Asia dengan Shanghai Composite yang melemah hampir 3%. "Tetesan stimulus mungkin tidak akan cukup untuk menahan penurunan yang agresif atau mengangkat perekonomian secara signifikan di dunia saat permintaan melambat" menurut catatan Mizuho Bank mengomentari kebijakan China seperti dikutip dari CNBC.


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE