Menu

Harga Emas Tergelincir, Pasar Soroti AS-China Dan Paket Stimulus AS

Nadia Sabila

Harga emas sedikit terkoreksi di tengah ketegangan politik AS-China dan buruknya koordinasi dalam penentuan stimulus ekonomi AS.

Seputarforex - Pada sesi perdagangan Senin (10/Agustus) malam ini, harga emas spot turun 0.2 persen ke $2,031.39 per ounce. Hampir serupa, grafik XAU/USD di bawah ini menunjukkan penurunan 0.27 persen dari harga Open harian ke level $2,029.50. Namun secara garis besar, harga emas masih bertahan dalam kisaran tinggi yang terbentuk sejak 05 Agustus.

Penyebab tergelincirnya harga emas hari ini adalah penguatan Dolar AS sehubungan dengan eskalasi politik AS-China. Akhir pekan lalu, Presiden Trump menandatangani perintah eksekutif yang memberlakukan sanksi terhadap beberapa pejabat Hong Kong dan China, termasuk Kepala Eksekutif Hong Kong, Carrie Lam. AS membekukan aset-aset mereka dan melarang warga Amerika berbisnis dengan pejabat terkait.

China meradang atas keputusan AS yang dijatuhkan hanya beberapa hari jelang perundingan dagang tanggal 15 Agustus tersebut. China berjanji akan memberikan sanksi yang sama pada 11 warga AS, termasuk Senator AS Ted Cruz dan beberapa orang penting asal AS lainnya.

Dolar AS dipandang sebagai aset yang tepat saat kedua negara tersebut berseteru. Menurut Michael Hewson, kepala analis pasar di CMC Markets, kejayaan emas dalam jangka waktu dekat dan menengah memang akan sedikit menurun karena rebound Dolar. Namun dalam jangka panjang, harga emas masih tinggi.

 

Lika-Liku Stimulus AS Sokong Bullish Emas

Di sisi lain, kabar terbaru soal stimulus ekonomi AS dalam rangka penanggulangan dampak pandemi tampaknya lebih diperhatikan oleh para trader emas futures. Harga emas futures di Comex New York saat ini masih melejit 0.7 persen ke $2,041.60 per ounce.

Menkeu AS, Steven Mnuchin, menyebut bahwa kesepakatan soal bantuan stimulus fiskal AS kemungkinan akan tercapai pekan ini. Mnuchin mengatakan, masih ada ruang untuk mengompromikan dana bantuan tambahan. Pernyataan Mnuchin tersebut menyusul keputusan kontroversial Trump yang telah menandatangani perintah eksekutif untuk paket bantuan keuangan kepada pengangguran AS. Langkah tersebut dinilai melangkahi Kongres sehingga berkosekuensi hukum.

Stimulus ekonomi cenderung memperkuat harga emas. Menurut Michael Matousek, analis dari U.S. Global Investors, penggerak fundamental seperti level-level utang global, suku bunga negatif, tingginya tingkat pengangguran, dan paket stimulus AS, masih menjadi penyokong harga emas.

Secara teknikal, analis Carlo Alberto De Casa dari Activtrades mengatakan, "Selama harga masih di atas $2,000, momentum bullish dapat berlanjut. Sebab, hasrat untuk (membeli) emas masih pada puncaknya."


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE