Menu

Harga Emas Tergelincir, Tunggu Sinyal Dovish Notulen FOMC

Nadia Sabila

Besarnya peluang pemotongan suku bunga AS tengah dinantikan untuk menjadi katalis utama yang akan mendukung bullish emas.

Seputarforex.com - Harga emas turun tipis di sesi perdagangan Rabu (21/Agustus) malam ini. Ekuitas yang mulai menguat serta aksi Wait-And-See para investor jelang rilis notulen FOMC dan pidato Ketua The Fed di simposium Jackson Hole, membuat harga emas secara umum tertahan di kisaran $1,500.

Harga emas spot turun 0.2 persen ke $1,503.55 per ounce pada pukul 22:04 WIB, sejalan dengan harga emas futures untuk pengiriman Desember di Comex New York yang turun 0.1 persen ke $1,513.60. Grafik XAU/USD di bawah ini juga menunjukkan penurunan harga emas sebesar 0.21 persen ke 1,504.75. Secara umum, pair ini terkonsolidasi di level rendah yang terbentuk sejak tiga hari terakhir.

"(Para pelaku pasar) hanya sedang mewaspadai rilis notulen FOMC; mereka hanya sedang melepaskan emas," kata Philip Streible, pakar komoditas senior di RJO Futures.

"Tampaknya ada semacam pancaran optimisme sejauh kesepakatan perdagangan AS-China dan perekonomian berjalan. Hal ini membangkitkan harapan yang mendorong reli dalam ekuitas dan orang-orang melompat dari aset aman untuk mengambil risiko yang lebih tinggi melalui ekuitas," imbuh analis tersebut.

 

Bullish Emas Butuh Sinyal Pemotongan Suku Bunga

Sesaat lagi, notulen FOMC untuk rapat yang telah digelar pada bulan Juli lalu akan dirilis. Kebijakan yang diputuskan saat itu adalah pemotongan suku bunga AS sebanyak 25 basis poin. Besarnya peluang pemotongan suku bunga biasanya menjadi katalis utama yang mendukung bullish emas. Sehingga, indikasi dovish dari notulen FOMC kali ini dibutuhkan untuk membuat harga emas naik.

"Jika FOMC tidak memberikan indikasi apapun tentang apakah mereka akan mempertimbangkan pemotongan suku bunga lagi atau melakukan suatu jenis pelonggaran kuantitatif, maka harga emas futures akan akan terus menembus ke bawah," kata Streible.


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE