Menu

Harga Emas Terkonsolidasi, Pasar Masih Awasi Perang Dagang

Nadia Sabila

Harga emas berakhir dalam trend ranging di sesi perdagangan akhir pekan. Ketidakpastian hubungan dagang AS-China masih menopang permintaan emas saat ini.

Seputarforex.com - Harga emas berada dalam rentang konsolidasi sejak tanggal 11 Desember. Saat berita ini ditulis pada hari Sabtu (21/Desember), tampak XAU/USD diperdagangkan di 1,477.97. Sementara itu, harga emas spot di posisi $1,478.22, dan harga emas futures untuk pengiriman Februari diperdagangkan di $1,480.90 per ounce.

Harga emas sedikit tergelincir merespon Dolar AS yang menguat setelah serangkaian data ekonomi AS yang baru saja dirilis hari Jumat kemarin. Gross Domestic Product (GDP) Final AS tumbuh 2.1 persen sesuai dengan ekspektasi. Sementara itu, Core PCE Index AS yang tercatat di level 0.1 persen pada bulan November, juga sesuai dengan ekspektasi. Hasil-hasil tersebut semakin meyakinkan pasar bahwa tidak akan ada pemotongan suku bunga The Fed lagi dalam waktu dekat.

"Emas sedang terkosolidasi di puncak rentang terbarunya, dengan Dolar AS yang sedikit menguat dan kondisi risiko yang positif.... Tampaknya, tak ada pelaku pasar yang ingin melihat pasar (emas) naik, jadi level-levelnya sangat seimbang saat ini." komentar analis OANDA, Jeffrey Halley.

 

Isu Perang Dagang Masih Diantisipasi

Kendati demikian, penggerak utama pasar emas masih seputar perkembangan perang dagang AS-China. Dalam kicauannya pada Jumat (20/Desember) kemarin, Presiden AS Donald Trump menekankan bahwa penandatanganan kesepakatan perdagangan Fase Pertama secara resmi akan segera dilakukan.

Trump menyebut bahwa ia telah membicarakannya melalui telepon dengan Presiden China Xi Jinping. Namun, pasar finansial masih ragu apakah China akan menyetujuinya atau tidak. Pasalnya, China sempat mengungkapkan keberatan atas jumlah permintaan pembelian produk pertanian AS yang terlalu besar.

Terlepas dari keraguan pasar, Menkeu AS Steven Mnuchin mengonfirmasi bahwa AS dan China akan menandatangani pakta dagang Fase Satu di awal bulan depan, tanpa perlu menggelar negosiasi kembali.

Selain soal perang dagang, kemelut politik AS juga menjadi alasan bagi para investor untuk bertahan di emas. Isu pemakzulan Trump oleh Partai Demokrat akan terus diawasi pasar, walaupun peluang keberhasilan penggulingan presiden tersebut cukup kecil, mengingat Senat AS masih dikuasai oleh Partai Republik yang mengusung Trump.


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE