Menu

Harga Emas Terpukul Dolar AS Pasca Rilis Non Farm Payroll

Nadia Sabila

Harga emas turun akibat penguatan Dolar AS, menyusul laporan data ketenagakerjaan AS yang menunjukkan penurunan Tingkat Pengangguran.

Seputarforex - Harga emas sempat turun tajam beberapa saat pasca rilis data ketenagakerjaan AS. Di sesi perdagangan Jumat (01/April) malam ini, XAU/USD stabil di kisaran $1,927.40 setelah menyentuh level rendah $1918.

Harga emas spot anjlok 0.7% ke $1924.16 per ounce, sementara harga emas futures yang diperdagangkan di Comex New York merosost 1.3% ke $1928.00.

Penurunan harga emas terjadi akibat penguatan Dolar AS dan yield obligasi US Treasury setelah data ketenagakerjaan AS untuk Februari 2022 dirilis. Walaupun Non Farm Payroll (NFP) AS bertambah 431,000 pekerjaan, tetapi untuk bulan sebelumnya, data tersebut direvisi naik dari 678,000 menjadi 750,000. Pendapatan Rata-Rata Per Jam juga naik ke 0.4% pada bulan Februari sesuai eskpektasi.

Tingkat Pengangguran AS turun ke 3.5%, lebih rendah daripada ekspektasi 3.7%. Menurut pengamat ekonomi dari FHN Financial di New York, data tingkat pengangguran itulah yang menjadi fokus pengamatan The Fed saat ini.

 

Meski Dihadang Fed Rate Hike, Emas Ditopang Krisis Ukraina

Laporan ketenagakerjaan kali ini menunjukkan bahwa momentum ekonomi AS semakin solid di tengah lonjakan inflasi. Artinya, kenaikan suku bunga The Fed dapat dilanjutkan lagi. Selain itu, ekonomi AS juga cukup tangguh untuk menghadapi perang dengan Ukraina, walaupun masalah rantai pasokan bisa makin buruk dan kenaikan inflasi bertambah.

Dalam situasi semacam ini, fungsi safe haven emas cenderung akan kalah dari fungsi safe haven Dolar AS. Ekspektasi akan kenaikan suku bunga The Fed juga menambah pukulan bagi harga emas. Namun menurut analisis Bart Melek dari TD Securities, sebetulnya The Fed masih cukup jauh untuk mencapai titik netral. Oleh karena itu, harga emas masih dapat menguat dalam beberapa waktu ke depan.

Di samping itu, negosiasi untuk menyudahi perang Rusia-Ukraina belum final. Harapan akan gencatan senjata di Ukraina malah kembali menciut merespon komentar Presiden AS Joe Biden. Ia menilai tak ada bukti yang jelas bahwa Rusia telah memenuhi komitmen kesepakatan untuk mengurangi invasi di Kyiv. Menurut catatan tim analis ANZ, dampak kedua krisis Rusia-Ukraina masih punya potensi untuk menopang harga emas tahun ini.


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE