Menu

Harga Emas Tertahan Pada Level Tinggi Meski Dolar Menanjak

M Septian

Pada sesi perdagangan Asia hari ini (6/1), harga emas tertahan pada level tertinggi walaupun Greenback juga menunjukkan dominasinya terhadap mata uang utama lain. Kemarin, emas telah mengalami rally dua hari berturut-turut saat meningkatnya tensi geopolitik di Timur Tengah.

Pada sesi perdagangan Asia hari ini (6/1), harga emas tertahan pada level tertingginya walaupun greenback juga menunjukkan dominasinya terhadap mata uang utama lain. Kemarin, emas telah mengalami rally dua hari berturut-turut saat meningkatnya tensi geopolitik di Timur Tengah.

Di bursa Comex, emas pengiriman Februari cenderung flat, hanya turun tipis 0.16 persen menjadi USD 1,076.70 per troy ons. Demikian juga dengan spot emas yang bergerak di kisaran 1,078.30 Dolar AS per troy ons atau sedikit menguat 0.07 persen. Semalaman emas telah tergerak naik meski Dolar AS juga menjulang dari pengaruh semakin meluasnya tensi geopolitik di Timur Tengah dan kekhawatiran mengenai semakin melambatnya perekonomian global juga masih menjadi fokus utama. Pagi ini, indeks Dolar AS terkoreksi 0.05 persen menuju 99.28 setelah menanjak 0.6 persen pada sesi sebelumnya.

Pergerakan harga emas mengalami lonjakan lebih dari 15 Dolar AS per troy ons hari Senin (4/1) lalu, setelah para investor dikejutkan dengan pemutusan hubungan diplomatik Saudi Arabia dengan Iran, menyusul demonstrasi yang berujung pada pembakaran kantor Kedubes Saudi di Tehran. Kerusuhan tersebut bermula saat Kerajaan Saudi Arabia melakukan eksekusi kepada salah satu pemimpin Syiah.

Langkah PBoC Untuk Menghalau Perlambatan Ekonomi China

Hari Selasa pagi (5/1), Bank Sentral China (PBoC) memberikan suntikan dana terbesar pada operasi pasar terbuka, satu hari setelah muncul laporan menurunnya sektor manufaktur China. Data PMI manufaktur tersebut mengantarkan pasar modal China mengalami kemerosotan dan menumbuhkan kekhawatiran baru terhadap semakin melambatnya perekonomian. Dalam rangka menstimulasi pertumbuhan ekonominya, PBOC menawarkan 130 milyar Yuan atau setara dengan USD 19.9 milyar repo jangka pendek dengan bunga 2.25 persen.

Langkah-langkah stimulus tersebut bertujuan untuk menurunkan biaya pinjaman sebagai pendorong aktivitas perekonomian. Suntikan dana tersebut juga memunculkan spekulasi mengenai pemangkasan suku bunga PBoC lebih lanjut, sebelum Tahun Baru China 4 Februari mendatang. China merupakan produsen terbesar emas dan konsumen nomor dua di dunia.


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE