Menu

Harga Emas Turun Akibat Redanya Tensi Dagang AS-Uni Eropa

N Sabila

Meredanya tensi perdagangan pasca pertemuan Presiden Amerika Serikat dan Presiden Komisi Eropa menjadi faktor penekan harga logam mulia.

Seputarforex.com - Harga emas turun memasuki sesi Eropa, Kamis (26/Juli) sore ini. Meredanya tensi perdagangan pasca pertemuan Presiden Amerika Serikat dan Presiden Komisi Eropa menjadi faktor penekan harga logam mulia.

 

 

Harga emas Futures untuk pengiriman Agustus di Divisi Comex New York turun 0.2 persen untuk diperdagangkan di harga $1,229.90 per troy ons pada pukul 12:30 WIB. Sedangkan harga emas spot diperdagangkan pada harga $1,231.12 per ons pada pukul 11:12 WIB.

Grafik XAU/USD berikut ini menunjukkan penurunan yang cukup mencolok ke angka 1,227,72:

Di sisi lain, harga emas ANTAM di LM Pulogadung naik Rp6,000 dibandingkan kemarin. Saat ini, harga emas ANTAM berada di Rp647,000 per gram dengan buyback price Rp576,000 per gram.


Hasil Pertemuan Trump Dan Juncker Redakan Tensi Perdagangan

Setelah pembicaraan usai, Trump menggelar jumpa pers di White House. Di sisi Juncker, Trump mengatakan bahwa pembicaraan berlangsung lancar. Kedua belah pihak sepakat untuk memadamkan konflik dagang antara AS dengan Uni Eropa. Mereka akan mengupayakan negosiasi yang dapat membuahkan kesepakatan tarif nol, pembatasan nol, dan subsidi nol terhadap produk-produk non otomotif.

Uni Eropa juga disebutkan akan menambah impor kedelai dan gas alam cair dari AS. Sementara negosiasi dalam proses, tarif impor tidak akan diberlakukan terlebih dahulu.

Gejolak perdagangan yang mereda sewajarnya memang melemahkan harga aset safe haven seperti emas. Namun, Dolar AS tak lantas menguat karenanya. Indeks Dolar justru ikut turun 0.1 persen ke level 93.96, atau di level rendah baru dalam dua minggu.

"Pertemuan antara Presiden UE Juncker dan Presiden Trump, yang mendiskusikan upaya untuk meredakan tensi perdagangan membuat indeks Dolar melemah dan mendorong harga emas," kata John Sharma dari NAB.


"Namun, perselisihan dagang antara AS dengan China belum terpecahkan dan masih menjadi tantangan. Untuk emas, hal ini akan beriringan dengan pasang surut pergerakan Dolar AS sebelum mendapat momentum menuju akhir tahun," sambungnya.



Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE