Menu

Harga Emas Turun Berkat Apresiasi Dolar AS

Nadia Sabila

Harga emas turun karena Dolar makin menguat pasca laporan GDP AS. Dalam jangka pendek, emas juga dihantui oleh aksi profit-taking.

Seputarforex - Harga emas turun akibat apresiasi Dolar AS yang semakin kuat. Data ekonomi Amerika Serikat yang dirilis pada hari Selasa (22/Desember) malam, turut menambah tekanan bagi harga logam mulia. Seperti yang ditunjukkan oleh grafik XAU/USD di bawah ini, harga emas turun 0.46 persen ke $1867.72, melanjutkan pergerakan bearish dalam tiga hari berturut-turut.

Sementara itu, harga emas spot turun 0.2 persen ke $1872.56 per ounce pada pukul 15:38 GMT. Harga emas futures di Comex New York pun anjlok 0.4 persen ke $1,876. Sebaliknya, harga bullion (emas batangan) sempat naik ke level tinggi enam pekan di $1.906 awal pekan lalu, terdukung oleh kesepakatan Kongres AS terkait stimulus ekonomi.

Dolar menguat terhadap mata uang-mata uang mayor dan aset safe haven, setelah Gross Domestic Products (GDP) final Amerika Serikat dilaporkan naik 33.4 persen dalam basis kuartalan. Angka tersebut lebih tinggi daripada estimasi pertumbuhan 33.1 persen. Selain itu, bullish Dolar juga diperkuat oleh pelemahan mata uang rival mayor lain seperti Pound yang tertekan oleh isu Brexit.

 

Bullish Emas Tak Punya Backing Kuat Dalam Jangka Pendek

Para analis memproyeksi jika harga emas masih akan melemah dalam jangka pendek. Ole Hansen dari Saxo Bank mengatakan bahwa pelemahan yang terjadi saat ini lebih dikarenakan oleh aksi profit-taking pada emas, mengingat kenaikan tahun ini telah mencapai 20 persen. Selain itu, aksi penghindaran risiko sehubungan dengan jenis virus Corona baru yang ditemukan di Inggris kemungkinan akan membuat pasar lari ke safe haven Dolar AS ketimbang emas.

Philip Streible dari Blue Line Futures Chicago menyorot tak ada lagi penyokong terkuat bagi harga emas. "Negosiasi stimulus sudah kita lalui... (tetapi) saya tidak terlalu optimistis pada harga emas saat ini. Menurut saya, emas tidak akan memiliki cukup dorongan untuk breakout ke atas," kata Streible "(Kecuali) apabila strain virus baru berhasil masuk ke AS dan kembali menginfeksi warganya, maka ini akan menjadi penyebab utama dari suatu kerusakan ekonomi, dan mungkin akan menjadi pendorong naik bagi emas."


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE