Menu

Harga Emas Turun, Memanasnya AS-China Tak Beri Dorongan

N Sabila

Harga emas turun meski perundingan AS-China di WTO tengah memanas. Hal ini karena Dolar AS masih menguat jelang pengumuman GDP AS nanti malam.

Seputarforex.com - Harga emas turun lagi di sesi perdagangan Jumat (27/Juli) sore. Penurunan ini terjadi di tengah penguatan Dolar AS yang mengantisipasi pengumuman GDP AS nanti malam. Perkembangan perang dagang antara AS dengan China pun gagal menyediakan penguatan bagi harga emas.

 

 

Harga emas futures untuk pengiriman Agustus di Comex New York turun 0.2 persen ke harga $1,223.10 per troy ons. Sementara itu, harga emas spot sedikit naik 0.1 persen ke $1,223.96 per troy ons pada pukul 14:11 WIB. Grafik XAU/USD juga menampilkan tambahan penurunan, dengan harga emas yang bergerak dari 1,224.00 ke 1,219.50 saat berita ini ditulis:

 

 

Dolar Masih Kuat Menjelang Pengumuman GDP AS

Harga emas tetap turun menjelang data pertumbuhan ekonomi AS (GDP) malam nanti. Para ekonom mengekspektasikan kenaikan GDP ke 4.2 persen di kuartal kedua, tertinggi dalam hampir empat tahun terakhir. Dolar AS masih cukup kuat sore ini, terlihat dari USD/JPY yang diperdagangkan di 111.19, naik 0.02 persen dari posisi sebelumnya.

 

Perwakilan AS-China Saling Tuding Di WTO

Ketegangan masalah perdagangan AS-China tak mampu mendongkrak harga emas. Pada hari Kamis (26/Juli) kemarin, perwakilan dari Amerika dan China melangsungkan diskusi yang berjalan alot dalam rapat World Trade Organization (WTO).

Selama pertemuan tersebut, Amerika melontarkan pertanyaan yang secara implisit ditujukan pada China. Pertanyaan tersebut mempersoalkan bentuk reformasi pertanggungjawaban kepada pasar. Namun, China mengatakan bahwa pihaknya tidak akan menanggapi taktik AS.

Duta China dalam pertemuan tersebut, Zhang  Xiangchen mengatakan, "Pemerasan, penyimpangan, atau demonisasi, sangatlah tidak baik untuk memecahkan suatu perkara. Upaya untuk memojokkan kami pun tidak mempan." Kemudian perwakilan China lainnya menimpali, bahwa negaranya akan melakukan pembalasan bea impor pada AS dengan menargetkan Volume barang.

Menanggapi situasi tersebut, Perwakilan Perdagangan AS, Robert  Lighthizer, mengatakan pada media bahwa mereka memiliki masalah kronis dengan China. Permasalahan perdagangan semacam ini menurutnya butuh waktu lama untuk dapat diselesaikan.


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE