Menu

Harga Emas Turun, Tersengat Prospek Kenaikan Suku Bunga AS

Utari

Harga emas masih di level rendah pasca pernyataan Janet Yellen dan Stanley Fischer yang hawkish. Emas juga dipukul mundur oleh peluang FED Rate Hike yang kian meninggi.

Seputarforex.com- Harga emasdi sesi Asia pada hari Senin (06/03) terpantau masih di level rendah setelah pada akhir pekan lalu sebagian besar investor mencerna pidato Ketua The Fed, Janet Yellen. Saat berita ini diturunkan, pair XAU/USD diperdagangkan di kisaran level harga 1,233 Dolar AS. Harga emas batangan bersertifikat di Logam Mulia milik PT Aneka Tambang (Antam), Tbk stabil di kisaran harga Rp 589,000.


Pada Comex New York Mercantile Exchange, harga emas berjangka untuk pengiriman bulan April melandai menjadi 1,234 Dolar AS per troy ons. Sedangkan harga perak futures untuk pengiriman bulan Mei ke level harga 17.90 Dolar AS per troy ons ;dan harga tembaga futures untuk pengiriman Mei berada di level 2.6975 Dolar AS per pound, mengalami kenaikan tipis sebesar 0.04 persen.

Harga Emas Bearish Karena Petinggi The Fed

Harga emas telah menurun sebesar dua persen dalam sepekan kemarin, akibat pernyataan Janet Yellen yang menimbulkan spekulasi bahwa the Fed akan menaikkan tingkat suku bunga AS pada pertemuan FOMC minggu depan. Sementara itu, Wakil Ketua the Fed, Stanley Fischer mengatakan bahwa ia setuju dengan ekspektasi kenaikan tingkat suku bunga AS pada bulan Maret. Fischer menambahkan, dalam tiga bulan terakhir tidak ada data ekonomi AS yang memburuk secara signifikan.

Sebelum ada pidato Yellen dan Fischer, harga emas sudah ambruk cukup tajam akibat probabilitas kenaikan tingkat suku bunga AS oleh the Fed yang mampu naik menjadi 80 persen. Hal ini terjadi karena sebagian pelaku pasar mencerna komentar hawkish dari beberapa pejabat the Fed seperti Presiden The Fed New York, William Dudley dan Presiden The Fed San Francisco, John Williams.

"Saat ini pelaku pasar telah mendapatkan sinyal jelas tentang kemungkinan The Fed akan menaikkan tingkat suku bunga-nya pada bulan Maret ini," kata analis di Mitsubishi, Jonathan Butler. Menurutnya, kondisi tersebut akan cenderung membebani harga emas. Seperti yang diketahui, harga logam mulia emas sangat sensitif dengan pergerakan tingkat suku bunga AS. Jika The Fed memutuskan untuk melakukan pengetatan kebijakan moneter, maka Dolar akan menguat dan menyebabkan harga emas cenderung turun.


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE