Menu

Harga Emas Turun Tipis, Analis: Prospek Bullish Masih Terjaga

Nadia Sabila

Harga emas turun tipis karena Dolar AS dan pasar saham menguat hari ini. Dalam jangka panjang, harga emas diproyeksi masih bullish karena pelonggaran moneter bank-bank sentral dan ketidakpastian ekonomi akibat Corona.

Seputarforex.com - Harga emas sedikit tergelincir di awal pekan ini, Senin (30/Maret), akibat ekuitas yang dibuka menguat. XAU/USD turun 0.27 persen ke 1,621.83, tetapi masih bertahan di area yang terbentuk sejak tanggal 24 Maret.

Sementara itu, harga emas futures untuk pengiriman April di bursa komoditas New York turun 0.7 persen ke $1,643.00 per troy ounce, dan harga emas spot merosot 0.8 persen ke $1,618.8.

Menurut analis, harga emas masih akan naik dalam jangka panjang, mengingat suku bunga bank-bank sentral dunia yang sangat rendah, serta data-data ekonomi yang mengecewakan akibat dampak virus Corona. Penurunan terbatas harga emas pada hari ini hanya disebabkan oleh pasar ekuitas dan kenaikan Indeks Dolar AS secara teknikal.

"Sejumlah besar likuiditas yang akan dikirimkan oleh The Fed ke pasar, tak mampu mendongkrak reli emas lebih lanjut. Namun, skenario ini bisa saja berubah dengan cepat," kata analis ActivTraders, Carlo Alberto De Casa.

 

Aksi Trump Gagal Redakan Kekhawatiran Pasar

Keputusan Presiden AS Donald Trump untuk memperpanjang masa Social Distancing hingga 30 April gagal mendapatkan antusiasme pasar. Sebelumnya, Trump sempat mengatakan bahwa dirinya akan mengizinkan warga AS untuk kembali bekerja pasca karantina mandiri setelah Paskah tahun ini (12 April).

Akan tetapi, kebijakan tersebut ternyata tak didukung oleh para penasihatnya, sehingga ia pun memperpanjang masa karantina masyarakat demi memutus penyebaran virus Corona. Merasa sempat mengambil keputusan yang tidak populer, Trump berdalih bahwa wacana Back to Work pasca Paskah yang diutarakannya kemarin hanyalah sebuah aspirasi.

Sebagai informasi, Amerika Serikat kini menggantikan China sebagai negara dengan konfirmasi kasus Covid-19 terbanyak di dunia. Lebih dari 143,000 kasus muncul dan terus meningkat. Data-data ekonomi AS pun mulai melambat, salah satunya adalah Indeks Manufaktur versi The Fed Dallas yang dilaporkan anjlok hingga -70 pada bulan Maret.

Ketidakpastian tersebutlah yang membuat harga emas masih berada di level tinggi hampir sepekan, meskipun sedikit tergelincir malam ini.


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE