Menu

Harga Emas Turun Tipis, Terhalang Penguatan Dolar

Nadia Sabila

Indeks Dolar AS yang naik sekitar 1.5 persen sejak akhir Januari, menjadi penghalang besar bagi harga emas saat ini. Negosiasi AS-China dan perlambatan global masih menjadi isu yang mendominasi.

Seputarforex.com - Harga emas turun karena tekanan dari Dolar AS, di tengah proses negosiasi perdagangan AS-China. Dalam hal perang dagang, para investor masih memercayai Dolar AS sebagai safe haven ketimbang emas. Namun, di tengah isu perlambatan global, Dolar AS dan emas masih sama-sama dipertimbangkan sebagai aset yang aman, sehingga penurunan harga emas bisa tertahan.

Seperti yang tampak dalam grafik XAU/USD harian di bawah ini, harga emas turun 0.37 persen ke 1309.30, tetapi masih di level tinggi yang terbentuk pada tanggal 29 Januari:

Sementara itu, harga emas spot turun 0.6 persen ke $1,306.71 per ounce pada Senin (11/Februari) malam, setelah naik dalam dua sesi sebelumnya. Sedangkan harga emas futures menurun dalam persentase yang sama, menuju harga $1,310.70 per ounce.

 

Dihalangi Penguatan Dolar AS

Negosiasi dagang AS-China masih berlangsung cukup alot. Minggu lalu, Presiden Donald trump mengatakan bahwa ia tak punya rencana untuk bertemu Presiden Xi Jinping sebelum tanggal 1 Maret, yang menjadi tanggal tenggat waktu gencatan perang dagang.

"Dolar AS tampak sedang mengambil manfaat besar di tengah kekhawatiran akan perlambatan global, (sehingga) menekan turun emas," kata analis Mitsubishi, Jonathan Butler. "Akan tetapi, harga emas masih bertahan di atas level 1,300, level yang cukup solid dan menjadi level support yang layak sehubungan dengan banyaknya tekanan turun saat ini," lanjut Butler.

Meskipun sependapat dengan Butler, analis Benjamin Lu dari Singapore-based Phillip Futures sedikit mengkhawatirkan penguatan Indeks Dolar yang mencapai 1.5 persen. Menurut Lu, saat ini hal tersebut menjadi halangan terbesar bagi bullish emas, walau dalam jangka panjang, harga emas masih cerah.

"Namun dalam perspektif jangka panjang, kami masih cukup bullish. Kekhawatiran terhadap pertumbuhan global, nihilnya sinyal positif negosiasi perdagangan AS-China, dan reduksi Forecast pertumbuhan Zona Euro, dapat menjadi fondasi yang kuat bagi emas," kata Lu.


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE