Menu

Harga Emas Turun Usai Rilis Notulen FOMC September

N Sabila

Notulen rapat FOMC masih mengindikasikan kenaikan suku bunga di akhir tahun ini. Akibatnya, Dolar AS menguat dan harga emas turun terbatas.

Seputarforex.com - Di Kamis (18/Okt) siang ini, harga emas futures untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York turun 0.08 persen ke $1,226.4 per troy ons. Sementara itu, harga emas spot turun 0.25 persen ke $1,220.10 per ons. Grafik XAU/USD time frame satu jam di bawah ini menampilkan penurunan harga emas yang cukup tajam dari 1,222.28 ke 1,219.14.

"Harga emas mengawasi ketat pergerakan Dolar AS dan ekuitas, tetapi lebih banyak (mengawasi pergerakan) Dolar AS," kata Peter Fung, analis dari Wing Fung Precious Metals di Hong Kong.

 

Dolar AS Menguat Pasca FOMC

Beberapa saat setelah rilis notulen FOMC dipublikasikan, Indeks Dolar AS (DXY) naik dari 95.2 ke 95.5, membentuk level tinggi baru dalam satu pekan. Saat berita ini ditulis, kenaikan DXY sudah mencapai level 95.7. Pasalnya, sebagian besar para anggota pembuat kebijakan di The Fed yakin jika ekonomi AS saat ini masih mendukung kenaikan suku bunga untuk keempat kalinya di tahun 2018.

"Notulen tersebut menuju pada kenaikan suku bunga lebih lanjut meski masih menunjukkan perhatian terhadap inflasi, serta kondisi konsumen dan produsen untuk tahun 2019," kata Jeff Wright, Wakil Presiden Eksekutif perusahaan tambang GoldMining Inc.

 

Penurunan Harga Emas Terbilang Tak Signifikan

Penurunan harga emas kali ini dapat dikatakan tak terlalu banyak. Dalam time frame harian, harga emas tampak belum jauh dari level tinggi yang terbentuk pada tanggal 11 Oktober.

"Dampak (rilis FOMC) terhadap emas masih sedikit negatif, tetapi tak ada kejutan baik ataupun buruk, sehingga tidak dapat menyebabkan reaksi yang lebih kentara," lanjut Wright.

Peristiwa-peristiwa geopolitik dan faktor-faktor konflik global seperti perang dagang, rupanya dipertimbangkan lebih besar oleh para trader. Mereka masih mempertahankan aset-aset safe haven, terutama setelah keresahan perang dagang semakin dibebani oleh munculnya konflik baru antara negara-negara barat dan Arab Saudi.


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE