Menu

Harga Minyak Dibuka Lebih Rendah, Cadangan Di AS Meluap

M Septian

Pagi ini (27/1), minyak berjangka dibuka lebih rendah akibat aksi profit-taking, yang memangkas kenaikan harga pada penutupan sesi sebelumnya. Bertambahnya persediaan minyak AS melebihi perkiraan juga membebani pergerakan harga.

Pagi ini (27/1), minyak berjangka dibuka lebih rendah akibat aksi profit-taking, yang memangkas kenaikan harga pada penutupan sesi sebelumnya. Bertambahnya persediaan minyak AS melebihi perkiraan juga membebani pergerakan harga.

Di bursa NYMEX, kontrak berjangka minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk dikirim bulan Maret 2016 merosot 65 poin atau sekitar 2.04 persen menuju 30.80 Dolar AS per barel. Selasa kemarin (26/1), WTI ditutup menguat ke USD 31.45 dari munculnya harapan pada pemangkasan produksi minyak global. Hanya saja, laporan kenaikan stok minyak negara dengan konsumsi minyak terbesar di dunia ini dan aksi ambil untung dari para trader telah menekan pergerakan harga.

Persediaan minyak di AS membengkak 11.4 juta menjadi 496.6 barel pada pekan hingga 22 Januari, jauh melebihi ekspektasi analis yang hanya naik 3.3 juta barel. Sementara stok minyak di Cushing, Oklahoma berkurang 664ribu barel, menurut data yang dirilis kelompok industri American Petroleum Institute (API) Selasa malam. Laporan resmi cadangan minyak dari pemerintah As baru akan diumumkan malam nanti.

Minyak Brent di bursa Intercontinental Exchange (ICE) London juga ikut turun 1.45 persen menuju USD 31.34 per barel. Pada sesi sebelumnya Brent ditutup menguat hingga USD 31.80 setelah menteri perminyakan Irak menyebutkan bahwa Saudi Arabia dan Rusia terlihat fleksibel dalam persetujuan untuk mengurangi membanjirnya pasokan minyak dunia.

Sinyal-Sinyal Yang Ditunjukkan Oleh Para Produsen Utama

Sekjen OPEC, Abdullah al-Badri berpendapat produsen minyak lainnya (diluar OPEC) harus bekerja sama dengan mereka untuk mengatasi kelebihan stok minyak global sehingga harga dapat pulih. Pada dasarnya, pernyataan beliau menegaskan posisi OPEC bahwa mereka akan mempertimbangkan pengurangan produksi hanya jika yang lainnya juga ikut serta.

Rusia sebagai salah satu pemegang kunci utama mengenai keputusan tersebut, sejauh ini menolak untuk bekerja sama. Tapi Leonid Fedun selaku wakil pimpinan Lukoil, perusahaan produsen minyak terbesar kedua di Rusia menyatakan bahwa Moscow perlu untuk mulai bekerja dengan OPEC.


Berita Minyak Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE