Menu

Harga Minyak Dibuka Merosot Akibat Lemahnya Permintaan

M Septian

Harga minyak mentah merosot sesaat setelah dibukanya pasar Asia hari Senin (26/10), sebagai akibat dari lemahnya proyeksi permintaan. Hal ini menandai membanjirnya pasokan masih akan terus bertahan selama beberapa bulan ke depan.

Harga minyak mentah merosot sesaat setelah dibukanya pasar Asia hari Senin (26/10), sebagai akibat dari lemahnya proyeksi permintaan. Hal ini menandakan banjir pasokan masih akan terus berlangsung selama beberapa bulan ke depan.

Kontrak berjangka minyak WTI diperdagangkan pada USD 44.58 per barel, lebih rendah 2 sen dari posisi penutupan sebelumnya. Angka tersebut menunjukkan penurunan 12.5 persen dari titik harga tertinggi selama bulan Oktober. Sementara tolok ukur harga minyak internasional Brent hanya melemah 4 sen menjadi 47.95 Dolar AS per barel, terlemahkan hingga 11.5 persen jika dibandingkan dengan level tertinggi bulan ini.

ANZ Bank memperkirakan harga minyak akan tetap rendah hingga tahun ini berakhir dan para spekulan juga memangkas harapan mereka pada peningkatan harga. "Para spekulan memangkas harapan mereka pada peningkatan harga minyak. Net spekulatif (AS) untuk long position berkurang 13,841 kontrak pada pekan hingga 20 Oktober," menurut pernyataan Bank tersebut dilansir dari CNBC. "Kami tetap mewaspadai pergerakan harga komoditas hingga akhir tahun ini mengingat kondisi permintaan yang lemah".

Pengaruh Melemahnya Permintaan Terhadap Pasokan Yang Melimpah

Di sisi permintaan, Energy Ascpects dalam outlook tiga bulanannya mengatakan bahwa mereka "memperkirakan penurunan tajam permintaan minyak global di Q4 tahun 2015 pada 0.8 juta barel per hari, yang mana ini menandai laju pertumbuhan (permintaan minyak) paling lambat dalam lima kuartal." Namun, firma riset energi tersebut juga berpendapat bahwa kelebihan pasokan minyak mentah masih berlanjut dan mulai membanjiri pasar untuk produk olahannya, dengan peningkatan persediaan 0.6 barel per hari yang terlihat di kuartal ketiga.

Peningkatan persediaan, serta musim dingin ringan yang diakibatkan oleh El Nino, kemungkinan akan menyebabkan berkurangan produksi pengilangan dan lebih lanjut lagi, makin rendahnya penggunaan minyak mentah oleh perusahaan pengilangan. Karenanya, menurut Energy Aspects, pasar minyak global masih jauh dari kondisi keseimbangan.


Berita Minyak Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE