Menu

Harga Minyak Ditekan Penguatan Dolar AS

A Muttaqiena

Fokus pasar pada Dolar membuat rilis inventori minyak mentah oleh US Energy Information Administration (EIA) berakhir nyaris terabaikan.

Seputarforex.com - Harga minyak tumbang pada hari Kamis dan masih tertekan hingga Jumat pagi ini (16/12). Pergerakan bearish minyak menajam setelah bank sentral AS menaikkan suku bunganya sebesar 25 basis poin dan mengungkapkan estimasi rencana untuk kenaikan susulan sebanyak tiga kali lagi tahun depan.

 

Keputusan Federal Reserve selaku bank sentral AS untuk menaikkan suku bunga bulan ini sebenarnya sudah luas diperkirakan sebelumnya. Akan tetapi, estimasi kenaikan lanjutan sebanyak tiga kali lagi di tahun 2017 dipandang lebih hawkish dan di luar perhitungan pasar. Hal ini mendorong Dolar AS melesat kuat versus mata uang-mata uang lainnya.

Apresiasi dolar pada gilirannya menekan harga minyak yang diperdagangkan dengan mata uang tersebut, karena komoditas menjadi lebih mahal bagi negara-negara pengguna mata uang berbeda. Minyak mentah berjangka Brent kini diperdagangkan pada kisaran $54.30 per barel, jauh di bawah puncak $57.54 yang dicapainya pasca kesepakatan pemangkasan produksi minggu lalu. Sementara itu, WTI berada di sekitar harga $51.21, meski sempat mencapai level tinggi $54.51.

Fokus pasar pada Dolar membuat rilis inventori minyak mentah oleh US Energy Information Administration (EIA) berakhir nyaris terabaikan. Tercatat terjadi penurunan inventori sebesar 2.56 juta barel, lebih baik dibanding ekspektasi -1.58 juta barel maupun data estimasi American Petroleum Institute yang dirilis lebih awal.

Di sisi lain, harapan akan teratasinya limpahan surplus global masih bersemi menjelang awal pemberlakuan batasan produksi per bulan Januari 2017. Namun demikian, pengurangan produksi minyak mentah oleh negara-negara OPEC dan sejumlah Non-OPEC malah menumbuhkan kekhawatiran kalau output minyak shale AS akan melejit lebih tinggi hingga mengimbangi besaran pengurangan produksi.

Akhir pekan lalu, Baker Hughes melaporkan kenaikan jumlah oil rigs di negeri adidaya tersebut sebanyak 21; dari 477 jadi 498. Itu adalah peningkatan sumur pengeboran minyak aktif paling tinggi sejak Juli 2015. Ke depan, pasar akan memantau rilis data serupa untuk periode berikutnya pada Sabtu dini hari waktu Indonesia Barat.


Berita Minyak Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE