Menu

Harga Minyak Kokoh Karena Prospek Permintaan Dari China

Pandawa

Harga minyak bertahan dekat level tertinggi 5 bulan, salah satunya karena rencana China memborong minyak mentah AS.

Seputarforex - Pada hari Selasa (18/Agustus), harga minyak mentah diperdagangkan di dekat kisaran tertinggi 5 bulan karena ditopang oleh beragam sentimen positif seperti prospek permintaan minyak dari China. Pada saat berita ini ditulis, minyak Brent berada di level $44.99 per barel. Sementara itu, harga minyak WTI (West Texas Intermediate) diperdagangkan pada kisaran $42.64. Baik Brent Oil maupun WTI saat ini berada di dekat level tertinggi sejak awal bulan Maret.

Sempat anjlok tajam akibat pandemi COVID-19, harga minyak perlahan menunjukkan trend positif dalam beberapa bulan terakhir. Sentimen positif terbaru yang menaungi harga minyak datang dari prospek permintaan minyak dari China yang merupakan salah satu konsumen minyak terbesar di dunia. Pasalnya, perusahaan minyak China secara tentatif telah memesan hingga 20 juta barel minyak mentah AS untuk pengiriman bulan Agustus dan September.

"Ada indikasi peningkatan permintaan dari China… Harga minyak memang tidak berada dalam trend bullish secara jangka panjang, tetapi kabar pembelian minyak oleh China ini benar-benar menjadi sentimen positif untuk saat ini," kata John Kilduff, mitra Again Capital di New York.

Secara garis besar, latar positif harga minyak juga didukung oleh langkah OPEC+ yang memutuskan untuk memangkas produksi harian hingga akhir Juli. Para analis melihat, keberhasilan organisasi negara eksportir minyak itu dalam memotong output mencapai angka 97 persen di bulan Juli.

Meskipun demikian, trend harga minyak saat ini juga masih bergantung pada penanganan virus Corona di berbagai negara. Tidak tertutup kemungkinan, harga minyak dapat menguat lebih jauh apabila kasus COVID-19 semakin berkurang, terutama setelah vaksin mulai dikembangkan oleh beberapa negara seperti Rusia dan China.


Berita Minyak Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE