Menu

Harga Minyak Makin Terpuruk Pasca Rilis Data API

A Muttaqiena

Sementara itu, OPEC masih enggan menyatakan komitmen tegas dalam rencana pemangkasan produksi, meski telah dicapai kesepakatan strategi jangka panjang.

Seputarforex.com - Harga minyak makin terpuruk pada perdagangan Rabu pagi ini (2/11) setelah estimasi inventori minyak mentah Amerika Serikat meningkat melebihi perkiraan. Sementara itu, OPEC masih enggan menyatakan komitmen tegas dalam rencana pemangkasan produksi, meski telah dicapai kesepakatan strategi jangka panjang. Harga minyak mentah WTI lengser nyaris satu persen ke angka $46.29 per barel, sedangkan Brent pun anjlok ke $47.84.

Meski sempat berpijak di atas level $50 per barel di pertengahan Oktober, harga minyak kembali tersungkur akibat penolakan Irak untuk ikut serta dalam rencana pemangkasan produksi, disusul kabar melambungnya suplai dalam data terbaru serta keengganan negara-negara produsen minyak untuk menyatakan komitmen konkrit dalam rangka menstabilkan pasar sebelum akhir November ini.

Pada pertemuan informal di Aljazair pada akhir September, OPEC setuju membatasi output di kisaran 32.5 juta-33 juta bph, tetapi kartel minyak itu baru akan membahas rancangan kuota produksi masing-masing negara pada rapat berikutnya tanggal 30 November di Wina, Austria. Sementara itu, kemungkinan pertemuan 30 November berakhir nihil merebak setelah empat dari 14 negara anggota OPEC, yaitu Irak, Iran, Nigeria, dan Libya, mensinyalkan ogah mengurangi produksi.

Di tengah situasi seperti itu, berita kenaikan estimasi persediaan minyak Amerika Serikat tadi malam turut memperkuat sentimen Bearish terhadap komoditas emas hitam ini. American Petroleum Institute (API) mengatakan pada hari Selasa bahwa total inventori minyak mentah AS melonjak 9.3 juta barel. Ini adalah pekan kedua berturut-turut data meningkat melampaui ekspektasi.

Dalam periode satu pekan yang sama, inventori gasolin dan hasil distilasi mencatat penurunan untuk pekan keempat berurutan, masing-masing sebesar 3.6 juta barel dan 3.1 juta barel. Namun, persediaan di pusat minyak Cushing, Oklahoma, bertambah 1 juta barel.

Ke depan, pelaku pasar akan menantikan data resmi inventori AS dari US Energy Information Administration (US EIA) yang diperkirakan bakal naik sebesar 1 juta barel juga saat dirilis pada hari Rabu pukul 21:30 WIB.


Berita Minyak Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE