Menu

Harga Minyak Masih Ditopang Pengetatan Pasokan

Pandawa

Harga minyak menguat di awal pekan, karena didukung oleh potensi pengurangan pasokan minyak pasca sanski AS terhadap Venezuela.

Membuka awal pekan ini (4/2), harga minyak naik melanjutkan penguatan yang berlangsung dalam beberapa waktu terakhir. Harga minyak masih tetap disokong oleh pemangkasan pasokan dari negara anggota OPEC. Selain itu, tanda-tanda meredanya tensi perang dagang AS-China turut mengungkit optimisme pasar dan memulihkan sentimen permintaan minyak dunia.

Pada awal sesi perdagangan hari ini, minyak Brent dibuka di harga $62.82 per barrel, sedikit menurun bila dibandingkan harga penutupan pada perdagangan hari Jumat pekan lalu, yang mencapai level $62.96 per barrel. Namun saat berita ini ditulis pada pukul 09:15 WIB, minyak Brent kembali melanjutkan rally dan berada di kisaran $62.98 per barrel. Kondisi serupa juga terjadi pada minyak WTI, yang saat ini berada di level $55.26, di atas harga Open harian.

 

Pasokan Minyak Terancam Berkurang Drastis

Faktor yang melatarbelakangi kenaikan harga minyak secara signifikan adalah pemangkasan jumlah Rig oleh perusahaan energi AS hingga ke level paling rendah 8 bulan. Hal itu dilakukan karena beberapa pengebor menindaklanjuti rencana untuk mengurangi pengeluaran pada sumur-sumur minyak tahun ini.

Sanksi baru AS kepada Venezuela juga langsung berimbas pada pasokan minyak global, karena sanski AS tersebut akan membatasi transaksi minyak Venezuela dengan negara negara lain.

 

Optimisme Pasar Terhadap Negosiasi AS-China

"Harga Minyak pada hari Jumat melonjak signifikan karena didukung oleh prospek berkurangnya pasokan, dan muncul optimisme terkait penyelesaian perang dagang AS-China yang meredam kekhawatiran pasar terhadap perlambatan ekonomi," kata ekonom ANZ dalam sebuah catatan.

Menurut ahli pasar tersebut, meskipun AS dan China belum mencapai kesepakatan pada pertemuan minggu lalu, pasar menilai sudah muncul kemajuan besar dalam upaya penyelasaian perang dagang, terutama setelah Presiden Trump ingin bertemu dengan Presiden Xi Jinping dalam beberapa minggu mendatang.


Berita Minyak Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE