Menu

Harga Minyak Melemah Gegara Demo Pembatasan COVID China

Pandawa

Rencana pemerintah China untuk memberlakukan kembali pembatasan ketat memicu aksi protes yang menekan harga minyak di awal pekan.

Seputarforex - Harga minyak dunia terpantau melemah cukup signifikan pada perdagangan Asia hari Senin (28/November). Minyak Brent saat ini anjlok 2.85 persen dari level pembukaan harian, bergerak pada kisaran $82.85 per barel. Sementara itu, minyak WTI merosot 2.88 persen pada kisaran $74.80 per barel.

Akhir pekan lalu, ratusan pengunjuk rasa di China mengadakan aksi protes menentang rencana pemerintah yang akan memberlakukan kembali pembatasan ketat untuk mengatasi lonjakan tajam kasus COVID. Aksi protes tersebut sempat menimbulkan bentrokan massa dengan aparat keamanan dan menjadi demostrasi besar pertama dalam pemerintahan Xi Jinping.

Masyarakat China rupanya sudah frustasi dengan kebijakan Zero-COVID yang terus digalakkan oleh Beijing menjelang tiga tahun pandemi. Apalagi, insiden kebakaran mematikan yang baru terjadi Kamis pekan lalu semakin menggarisbawahi risiko kebijakan kontroversial tersebut.

"Harga minyak mentah terpantau melemah yang mencerminkan kekhawatiran pasar terhadap melemahnya prospek permintaan minyak dari China menyusul rencana pembatasan ketat COVID-19, ketidakpastian politik, dan aksi protes yang meletus di Shanghai. Hal inilah yang memicu terjadinya aksi jual minyak pada perdagangan awal pekan," kata Hiroyuki Kikukawa dari Nissan Securities.

 

Sanksi Rusia Semakin Dekat, Pasar Awasi Pertemuan OPEC

Terlepas dari gejolak dari China, harga minyak juga diselimuti ketidakpastian dari faktor lainnya. Negara Barat secara bertahap sudah mulai mengurangi ketergantungan terhadap minyak Rusia sejak akhir kuartal pertama lalu. Rencananya, pembelian minyak Rusia akan sepenuhnya dihentikan pada bulan Desember dalam upaya menekan serangan militer Rusia terhadap Ukraina.

G7 dan perwakilan Uni Eropa sejatinya berencana mengadakan pertemuan untuk membahas sanksi minyak Rusia pada 25 November lalu. Namun sayangnya, pertemuan tersebut dibatalkan tanpa ada rincian lebih lanjut.

Sementara itu, OPEC+ juga akan menggelar pertemuan pada 4 Desember mendatang, tepat sehari sebelum dimulainya sanksi untuk impor minyak Rusia. Beberapa analis memperkirakan jika keputusan OPEC terhadap kebijakan produksi akan menentukan arah pergerakan minyak ke depan.


Berita Minyak Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE