Menu

Harga Minyak Melemah Tipis, Nantikan Hasil Diskusi AS-China

Pandawa

Harga minyak terkoreksi tipis saat pelaku pasar tengah menantikan hasil pertemuan antara AS dan China. Saat ini, harga minyak masih diuntungkan oleh pemangkasan output OPEC.

Harga minyak sedikit menurun pada perdagangan hari Selasa (8/1), di tengah antisipasi sebagian besar investor terhadap hasil pertemuan antara AS-China yang membahas masalah perdagangan. Pada pukul 09:30 WIB, minyak Brent diperdagangkan pada kisaran 57.34, berada sedikit di bawah harga Open harian pada $57.68 per barrel. Minyak Brent melemah tipis, setelah pada sesi sebelumnya sempat menyentuh harga $58.73 per barrel, yang merupakan level tertinggi 2 pekan.

Kondisi serupa juga terlihat pada pergerakan harga minyak WTI yang saat ini berada di kisaran $48.68 per barrel, menjauhi level tertinggi 2 pekan pada $49.66 per barrel. Level tinggi itu tersentuh pada perdagangan hari Senin (7/1) kemarin.

 

AS-China Berupaya Capai Kesepakatan

Menteri Perdagangan AS, Wilbur Ross, mengatakan bahwa Beijing dan Washington dapat mencapai kesepakatan perdagangan saat puluhan pejabat dari kedua negara mengadakan pertemuan dalam upaya menyelesaikan sengketa perdagangan. Meskipun muncul optimisme terkait perundingan AS dan China, beberapa analis merasa skeptis dan memperingatkan bahwa sejatinya, hubungan antara kedua negara tersebut masih goyah, sehingga masih terbuka kemungkinan akan berkobarnya lagi ketegangan di antara AS dan China.

“Kami tetap khawatir tentang hasil pertemuan antara AS dan China. AS menyakini perjanjian dengan Beijing tidak lagi berfungsi, sehingga hal ini berpotensi membuka jalur pendekatan secara konfrontatif. Di sisi lain, sentimen nasionalis membuat Beijing tidak akan mengabaikan begitu saja provokasi dari AS," kata konsultan risiko politik Eurasia Group dalam pandangannya untuk 2019.

 

Pemangkasan Output OPEC Sokong Harga Minyak

Di luar faktor politik, sentimen positif masih mendukung harga minyak, setelah OPEC secara resmi memangkas output mulai bulan ini. "Harga minyak mentah telah diuntungkan oleh pengurangan produksi negara anggota OPEC dan rebound pasar saham Asia," kata Mithun Fernando, analis investasi di Rivkin Securities Australia.

Namun, langkah OPEC ini masih dibayangi oleh lonjakan pasokan minyak mentah AS, termasuk meningkatnya jumlah rig. Dengan aktivitas pengeboran AS yang terus meningkat, sebagian besar analis memperkirakan produksi minyak AS akan naik lebih lanjut tahun ini, dan berpotensi menekan harga minyak mentah global.


Berita Minyak Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE