Menu

Harga Minyak Melonjak Ditopang Berbagai Sentimen Positif

Pandawa

Harga minyak naik hingga menembus rekor tertinggi 11 bulan karena prospek pengetatan pasokan dan pemulihan ekonomi global di tengah optimisme vaksinasi COVID-19.

Seputarforex - Harga minyak naik pesat pada hari Selasa dan berlanjut hingga sesi Asia hari ini (13/Januari) karena sikap optimisme investor terhadap prospek permintaan minyak. Pada saat berita diturunkan, harga minyak Brent berada di kisaran $57.04 atau, melanjutkan pergerakan bullish hari sebelumnya yang membukukan kenaikan hingga 2.00 persen. Sementara itu, harga minyak WTI (West Texas Intermediate) menguat di kisaran $53.51 per barel.

 

Diguyur Beragam Sentimen Positif, Outlook Harga Minyak Kinclong

Distribusi vaksin Corona yang telah dilakukan di banyak negara, telah menghidupkan kembali harapan terhadap pemulihan ekonomi global yang akan mendorong permintaan komoditas energi. Para analis memperkirakan reli harga minyak akan bertahan setidaknya hingga paruh pertama tahun ini. Bahkan, Goldman Sachs memproyeksikan minyak Brent akan naik hingga $65 per barel pada pertengahan tahun, di tengah ekspektasi pengetatan pasokan yang akan berlanjut.

"Kami telah lama mempertahankan pandangan bullish di tahun ini, meskipun harga minyak sempat terseret di awal tahun... Terobosan Saudi untuk mengekang pasokan pada pertemuan OPEC minggu lalu telah menyeimbangkan kembali harga minyak," ujar analis Goldman Sachs dalam sebuah catatan.

Penguatan harga minyak pagi ini juga ditopang oleh laporan terbaru dari American Petroleum Institute (API) yang menyebut bahwa persediaan minyak mentah AS pekan lalu turun hingga 5.82 juta barel. Angka ini jauh lebih besar dibandingkan forecast penurunan 2.72 juta barel, dan melanjutkan performa periode sebelumnya yang menunjukkan penurunan 1.66 juta barel.

Meski reli bullish saat ini kian solid, prospek harga minyak ke depan masih sangat bergantung terhadap proses distribusi vaksin dan langkah-langkah penanggulangan penyebaran virus Corona.

"Permintaan minyak tetap sangat bergantung pada upaya mencapai kekebalan kelompok (herd immunity), dengan setengah dari penurunan permintaan minyak global masih berasal dari pasokan bahan bakar pesawat... Penerbangan internasional turun hingga 75 persen sementara penerbangan domestik AS hanya melemah 28 persen," catat analis Goldman Sachs.


Berita Minyak Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE