Menu

Harga Minyak Melonjak Tajam Karena AS Tunda Tarif

Pandawa

Harga minyak melonjak 5 persen setelah euforia pasar terpicu oleh AS yang menunda kenaikan tarif impor terhadap barang China hingga 15 Desember.

Harga minyak naik signifikan pada sesi perdagangan New York hari Selasa kemarin (13/Agustus), dan berlanjut hingga hari Rabu pagi ini karena didorong oleh optimisme pelaku pasar dalam menyikapi kabar terbaru seputar hubungan dagang AS-China.

Pada saat berita ini ditulis, harga minyak Brent sudah sedikit terkoreksi dan diperdagangkan pada level $60.82 per barel, melonjak hampir 5 persen dari harga Open hari Selasa. Minyak Brent juga sempat melonjak hingga menyentuh kisaran $61.30 per barel tadi malam. Sementara itu, minyak WTI (West Texas Intermediate) saat ini berada di level $56.45 per barel, mencatatkan kenaikan yang hampir sama dengan Brent Oil.

 

AS Tunda Tarif Barang China, Investor Minyak Lega

Kantor perwakilan dagang AS mengumumkan akan menunda kenaikan tarif 10 persen atas barang-barang China senilai $300 miliar hingga 15 Desember mendatang. Penundaan ini termasuk terhadap barang-barang seperti ponsel, laptop, hingga mainan anak anak.

Kabar yang mengejutkan tersebut langsung memicu euforia pasar aset berisiko tinggi, termasuk komoditas seperti minyak. Tidak tanggung tanggung, emas htam ini menorehkan kenaikan harian terbesar sejak Juni 2019.

"Sengketa perdagangan sejauh ini telah memukul keras permintaan energi global. Penundaan kenaikan tarif oleh AS terhadap barang China bisa memberi secercah harapan untuk menghidupkan kembali prospek penyelesaian perang dagang, dan bisa meningkatkan permintaan minyak yang lebih positif," kata John Kilduff, mitra Hedge Fund energi Again Capital Management.

Kabar lain yang mendukung rebound harga minyak datang dari Kementerian Perdagangan China, yang telah mengkonfirmasi kesediaan mereka untuk kembali melanjutkan pembicaraan dagang dengan AS melalui sambungan telepon dalam waktu dekat.

Di sisi lain, reli harga minyak sedikit tertahan oleh laporan persediaan minyak mentah AS yang naik lebih tinggi dari ekspektasi. Data dari American Petroleum Institute (API) menunjukkan stok minyak mentah AS secara tak terduga naik sebanyak 3.7 juta barel menjadi 443 juta barel pada pekan lalu, mematahkan forecast penurunan 2.8 juta barel.


Berita Minyak Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE