Menu

Harga Minyak Mentah AS Merosot Lebih Dari 2 Persen

M Septian

Tengah malam tadi, harga minyak kembali merosot lebih dari dua persen setelah kemarin terpaku pada kisaran USD 46. Para analis berpendapat kelebihan pasokan dan menguatnya Dolar AS masih akan membebani pasar energi.

Tengah malam tadi, harga minyak kembali merosot lebih dari dua persen setelah kemarin terpaku pada kisaran USD 46. Para analis berpendapat kelebihan pasokan dan menguatnya Dolar AS masih akan membebani pasar energi.

Minyak West Texas Intermediate (WTI) di bursa NYMEX anjlok hingga USD 45.20 atau 2.21 persen. Namun hingga saat ini kontrak berjangka minyak AS masih lebih tinggi 1.20 persen dibanding sesi perdagangan bulan lalu. Sementara minyak Brent sebagai tolok ukur internasional ditutup melemah 1.05 persen menjadi USD 47.98 per barel. Saat berita ini ditulis, WTI dan Brent sedikit terangkat masing-masing sebesar 17 sen dan 14 sen menuju USD 45.37 dan USD 48.12 per barel.

Analis berpendapat bahwa kondisi membanjirnya pasokan saat ini akan menekan pasar minyak. Mengacu pada produksi global di atas 1-2 juta barel per hari lebih tinggi daripada permintaan, bank asal Perancis Natixis berkomentar bahwa, "Harga minyak masih akan berada di bawah tekanan selama masih ada kelebihan pasokan".

Dolar AS yang menguat juga dipandang sebagai hambatan bagi pasar komoditas karena membuat impor untuk negara-negara dengan mata uang lain menjadi lebih mahal. Greenback telah menguat hampir 5 persen terhadap enam mata uang mayor lain sejak awal Oktober lalu akibat ekspektasi pasar pada kenaikan suku bunga AS. "Bangkitnya spekulasi pada langkah the Fed untuk meningkatkan bunga acuannya akan memberikan tekanan lebih lanjut pada harga komoditas," kata ANZ Bank dilansir dari CNBC.


Berita Minyak Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE