Menu

Harga Minyak Meredup, OPEC Diragukan Memangkas Produksinya

M Septian

Kekhawatiran akan kelebihan pasokan minyak global masih menekan harga, para investor meragukan pemangkasan produksi minyak OPEC dalam rapatnya bulan depan. Di awal sesi perdagangan Asia hari Jumat (27/11), WTI meredup meski aktivitas pasar sedang sepi karena libur di AS.

Kekhawatiran akan kelebihan pasokan minyak global masih menekan harga, para investor meragukan pemangkasan produksi minyak OPEC dalam rapatnya bulan depan. Di awal sesi perdagangan Asia hari Jumat (27/11), WTI meredup meski aktivitas pasar sedang sepi karena libur di AS.

Patokan harga minyak berjangka AS, West Texas Intermediate (WTI) pengiriman Januari terbenam 45 sen atau sekitar 1.05 persen hingga USD 42.59 per barel. Sedangkan kontrak berjangka minyak internasional Brent tenggelam 71 sen ke 45.46 Dolar AS per barel saat penutupan perdagangan kemarin, setelah sempat terpuruk lebih dari USD 1 menuju level terendah sesi kemarin pada USD 45.00 per barrel.

Laporan cadangan stok minyak AS hari Rabu (25/11) malam kemarin, tak terlalu mempengaruhi pergerakan harga minyak. "Data stok minyak AS hanya sedikit menggairahkan pasar", komentar ANZ bank pada rilis data Energy Information Administration (EIA) yang menyatakan bahwa cadangan minyak di Amerika Serikat meningkat 1 juta barel, di bawah prediksi analis 1.2 juta barel. Para pelaku pasar akan lebih berfokus pada pertemuan menteri-menteri dari OPEC, yang akan digelar di Vienna 4 Desember nanti untuk mendiskusikan produksi organisasi pengekspor minyak tersebut.

OPEC Diragukan Akan Memangkas Produksi Minyaknya

OPEC diperkirakan akan terus memompa minyak besar-besaran meskipun menyebabkan beban finansial yang bahkan dialami juga oleh Saudi karena harga minyak bisa merosot lebih jauh. Hal ini juga diamini oleh Saudi Aramco, perusahaan minyak Saudi Arabia yang mengatakan tidak akan mengurangi produksi pada tahun 2016, melainkan akan memenuhi tuntutan pelanggan.

Sebelumnya pada awal minggu ini, Saudi Arabia menyatakan bahwa akan menggunakan segala upayanya untuk memastikan kestabilan pasar minyak. Negara produsen minyak terbesar di dunia itu juga menambahkan bahwa mereka siap untuk bekerjasama dengan anggota OPEC maupun non-OPEC dalam rangka menstabilkan harga. Di lain pihak, Menteri Energi Rusia Alexander Novak mengumumkan bahwa Rusia Dan Saudi akan membentuk kelompok khusus dalam kerjasama minyak dan gas guna meningkatkan dialog energi antara produsen minyak utama dunia tersebut.


Berita Minyak Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE