Menu

Harga Minyak Naik, Pasar Abaikan Kekhawatiran Permintaan

Pandawa

Harga minyak menguat di sesi Eropa hari ini setelah pasar mengabaikan kekhawatiran atas melambatnya permintaan China.

Seputarforex - Memasuki sesi perdagangan Eropa awal pekan (12/September), harga minyak Brent menguat 0.65 persen pada kisaran $92.71 per barel. Sementara itu, minyak mentah WTI naik 0.49 persen dan diperdagangkan pada kisaran $86.61 per barel.

Minyak sempat turun tipis tadi pagi setelah volume impor energi China dikabarkan melambat di bulan Agustus. Negara konsumen minyak utama itu masih terdampak oleh pembatasan COVID-19 yang diterapkan pemerintah setempat. Akibatnya, pasar sempat khawatir jika pemotongan output OPEC+ mungkin tidak mampu meredam penurunan permintaan konsumen.

Akan tetapi, harga kemudian berbalik menguat dan melanjutkan pemulihan yang sudah terbentuk sejak akhir pekan lalu. Pemerintah AS berencana memulai pembatasan harga jual minyak Rusia pada bulan Desember mendatang, sehingga semakin menyulut ketegangan di antara kedua belah pihak. Menanggapi kabar tersebut, Rusia akan meningkatkan penjualan minyak ke kawasan Asia untuk menutupi penurunan penjualan di Eropa.

 

Meski Berkubang di Level Rendah, Prospek Minyak Masih Positif

Secara teknikal, harga minyak masih berada di dekat level terendah beberapa bulan terakhir. Setelah menyentuh rekor tertinggi pada bulan Maret lalu, harga minyak berangsur-angsur turun hingga saat ini berada di bawah ambang $100 per barel.

Akan tetapi, sebagian analis optimis jika harga minyak akan rebound pada musim dingin tahun ini. Krisis energi Eropa yang semakin parah disebut-sebut menjadi latar belakang proyeksi tersebut. Apalagi, pemerintah AS masih mengunakan cadangan minyak strategis (SPR) untuk menstabilkan harga bahan bakar di pasar lokal. Beberapa analis menyebut jika harga minyak akan melonjak tinggi apabila persedian SPR habis.

Faktor yang dapat kembali menekan minyak dalam waktu dekat adalah rilis data Inflasi AS pada hari Selasa besok. Inflasi yang berada di atas ekspektasi akan mendukung prospek kenaikan suku bunga The Fed secara lebih agresif.


Berita Minyak Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE